TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keuntungan Baim Wong Jika Jadi Pemegang Merek Citayam Fashion Week

Pemegang merek akan dapat royalti dari pihak lain

Instagram/@baimwong

Jakarta, IDN Times - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM (Plt Dirjen KI) Razilu mengatakan, seseorang yang menjadi pemegang merek suatu produk yang terdaftar secara legal, akan mendapat sejumlah keuntungan. 

Begitu pun jika Baim Wong menjadi pemegang merek Citayam Fashion Week yang terdaftar secara legal, ujar Razilu, maka dia akan mendapatkan banyak keuntungan. Lantas, apa saja keuntungannya? 

Baca Juga: Tak Hanya Baim Wong, Indigo Juga Daftar Citayam Fashion Week ke HAKI

1. Pemilik merek berhak eksploitasi nilai ekonomi

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Razilu menjelaskan, apabila hak kekayaan intelektual (HAKI) suatu merek terdaftar secara resmi, maka pemegang hak tersebut dapat mengeksploitasi nilai ekonominya.

“Keuntungan cukup banyak, pertama perlu dipahami bahwa hak kekayaan intelektual itu, hak yang diberikan untuk pemegangnya untuk mengeksploitasi nilai ekonomi daripada hak yang dia miliki," ujar Razilu dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Selasa (26/7).

2. Mendapat royalti dari pihak lain yang ingin memakai merek

Konferensi Pers DJKI di Gedung Eks-Sentra Mulia terkait merek Citayam Fashion Week (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Masih kata Razilu, pemegang merek bisa mengeksploitasi merek tersebut untuk kemudian mendapatkan royalti dari pihak lain yang ingin memakai merek tersebut.

"Dia punya hak ekslusif, boleh mengeksploitasi oleh dirinya sendiri, dia bisa memberikan persetujuan kepada orang lain untuk kemudian dia dapatkan royalti, dan dia juga bisa melarang pihak lain,” kata Razilu.

Selain itu, ketenaran pemilik merek juga ikut terbangun seiring dikenalnya merek yang diklaim. Pemegang hak merek yang terdaftar itu akan mendapatkan keuntungan untuk menjadikan identitas produk dari barang dan jasa yang dia miliki.

"Dia juga menjadi identitas produk dibenak konsumen, memberikan semacam nilai tambah juga," tutur Razilu.

3. Keuntungan berupa aset tidak nyata

Ilustrasi aset. (Dok. IDN Times)

Keuntungan lainnya yakni terkait reputasi dan aset tidak nyata. Adapun, menurut Razilu, perusahaan-perusahan di seluruh dunia memiliki aset tidak nyata namun memiliki nilai yang sangat besar sekali.

“Perusahaan-perusahaan seluruh dunia itu aset mereka adalah aset tidak nyata, enggak keliatan tapi nilainya besar sekali. Coba cari saja nilai Coca-Cola itu berapa? Nilai asetnya dan jadi pelindung hukum mereka dapatkan,” ucap Razilu.

Baca Juga: Baim Wong Daftarkan CFW ke DJKI, Wagub DKI: Itu Kan Milik Publik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya