TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Diprediksi Bakal Reshuffle Menteri Lagi Jelang 2024, Kenapa?

2022 bukan tahun terakhir Jokowi reshuffle menteri

(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik, Ray Rangkuti memprediksi perombakan kabinet alias reshuffle yang baru saja dilakukan Presiden Joko "Jokowi" Widodo bukanlah yang terakhir. Dia menilai bakal ada lagi reshuffle jelang masa berakhirnya jabatan presiden di 2024 mendatang.

Mengenai reshuffle yang dilakukan Jokowi pada 2022 ini, Ray menyebut hasilnya di luar dugaan, baik dari sosok yang dipilih maupun komposisi barunya.

Baca Juga: Pakar UGM: Jokowi Akomodasi Parpol Pendukung dalam Reshuffle

Baca Juga: Apa Itu Reshuffle Kabinet? Ini Definisi dan Tujuannya

1. Reshuffle berbau politis

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Awalnya, kata dia, banyak yang menduga reshuffle dilakukan berdasarkan penilaian kerja. Namun sebaliknya, reshuffle justru dilakukan lantaran mempertimbangkan kepentingan politis.

"Jika awalnya banyak di antara kita menduga reshuffle karena kinerja, ternyata jawaban atas reshuffle malah politik. Sulit menjelaskan bahwa komposisi anggota kabinet lengkap dengan wamennya bukan bagian dari akomodasi politik," ujar Ray Rangkuti kepada IDN Times, Kamis (16/6/2022).

Baca Juga: Survei: Warga Tak Puas Kinerja Menteri, 63,1 Persen Setuju Reshuffle 

2. Susunan kabinet baru diragukan penuhi tantangan presiden

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Oleh sebab itu dia meragukan, susunanan kabinet terbaru ini akan dapat memenuhi tantangan presiden. Terlebih mendekati pilpres dia memprediksi akan banyak anggota kabinet dari parpol yang sibuk dengan pemenangan pemilu.

"Suasana seperti itu bahkan sudah sangat terasa sejak sekarang. Saya kira, dengan formulasi anggota kabinet yang didominasi wakil parpol akan dapat menimbulkan persoalan tersendiri dalam hal kordinasi dan pelibatan tugas kementerian," ujar Ray Rangkuti. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya