TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Partai Garuda: Proporsional Tertutup Sulitkan Cari Kader Potensial

Proporsional terbuka dinilai rakyat lebih dekat dengan caleg

Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana bersama Sekjen Partai Garuda Yohanna Murtika (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Partai Garuda menegaskan pihaknya menolak sistem proporsional tertutup pada pelaksanaan Pemilu 2024.

Diketahui, saat ini sistem proporsional terbuka sedang digugat dan dilakukan permohonan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) RI agar diubah menjadi sistem proporsional tertutup.

"Partai Garuda tentu saja menolak sistem pemilihan proposional tertutup," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Garuda, Yohanna Murtika kepada IDN Times, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: Pertahankan Proporsional Terbuka, PKS Daftar Jadi Pihak Terkait di MK

Baca Juga: 8 Parpol Susun Strategi Lawan PDIP di MK soal Proporsional Tertutup

1. Proposional tertutup sulitkan parpol cari kader potensial

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Yohanna menilai, sistem proporsional tertutup menyulitkan partai mencari kader potensial dan berkualitas untuk diusung maju sebagai calon legislatif (caleg).

"Tanggapan kami dari Partai Garuda, dengan adanya sistem pemilu proposional tertutup itu akan menyulitkan dalam hal mencari kader yang potensial dan berkualitas," ucap dia.

Baca Juga: Alasan PSI Jadi Pihak Terkait Uji Materi Proporsional Terbuka di MK

2. Partai Garuda berharap tidak ada jarak antara caleg dan rakyat

Ilustrasi kampanye (IDN Times/Galih Persiana)

Di sisi lain, Yohanna juga menilai, masyarakat sebagai pemilih harus mengetahui siapa calon-calon yang duduk di kursi parlemen sehingga nantinya tidak ada jarak antara anggota legislatif dengan rakyat. Oleh sebab itu, Partai Garuda tegas mendukung sistem proposional terbuka.

"Masyarakat juga harus mengetahui siapa kelak yang akan menduduki kursi-kursi parlemen agar tidak ada gap (jarak) antara wakil rakyat dan masyarakat yang di wakilinya," tutur dia.

Baca Juga: Isu Proporsional Tertutup, Pengamat Duga Ada Skenario Menangkan PDIP

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya