PBB Pertanyakan Konsep Berkelanjutan Sipol Pemilu 2024
Partai Bulan Bintang sebut Sipol versi baru mudahkan parpol
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Partai Bulan Bintang (PBB) mempertanyakan konsep berkelanjutan dari Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) PBB, Solihin Pure, mengatakan, sebenarnya tidak ada kendala atau masalah dengan Sipol. Namun, dia mempertanyakan istilah yang digunakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang sifat Sipol yang diklaim berkelanjutan.
"Tidak ada masalah (dengan Sipol). Jadi sebenarnya tidak ada kendala. Itu pemaknaan KPU terkait dengan bahasa migrasi. Sipol ini kan sifatnya berkelanjutan dari Pemilu sebelumnya, dilanjut terus, termasuk 2019 kemarin," kata Solihin kepada IDN Times, Selasa (5/7/2022).
"Kebutuhannya kan tidak hanya untuk Pemilu saja, tapi ada Pilkada. Sipol versi sebelumnya untuk kebutuhan berkala 2019 sampai kemarin sebelum diganti yang baru, itu kan kita dikasih akses untuk memperbaharui data-data," sambung dia.
Baca Juga: Siap Ramaikan Pemilu 2024, 36 Parpol Dipastikan Punya Akses Sipol
Baca Juga: PBB Keluhkan Migrasi Berkelanjutan Sipol 2024 yang Masih Manual
1. Istilah migrasi data Sipol dimaknai sebagai pemindahan data otomatis
Solihin menilai, istilah migrasi data yang digunakan KPU dimaknai sebagai pemindahan data secara otomatis. Mengingat, Sipol yang sekarang digunakan merupakan pembaharuan dari versi sebelumnya.
"Dengan bahasa dari KPU akan dilakukan migrasi kepada Sipol yang baru, kami sebagai orang yang mengerti IT, bahasa migrasi itu perpindahan, seperti transfer data dari web satu ke web yang lain. Namanya migrasi kan begitu. Pemahaman kami seperti itu," ujar Solihin.
Baca Juga: KPU Pastikan Atasi Kendala Sipol yang Dialami Parpol
Baca Juga: 27 Parpol Sudah Daftar Sipol, Siap Bertarung di Pemilu 2024