Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jombang, IDN Times - Seorang tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang meninggal terpapar COVID-19. Sebelum meningal, perawat bernama Kasihanto itu menjalani perawatan 10 hari di rumah sakit setempat.
"Ya (meninggal), beliau perawat yang bertugas sebagai asissten di kamar operasi Instalasi Gawat Darurat," kata Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran, Senin (2/11/2020).
1. Panas mendadak lalu mengalami sesak nafas
dr. Pudji Umbaran. IDN Times/Zainul Arifin Pudji mengatakan, pada tanggal 22 Oktober lalu suhu badan Kasiyanto mendadak panas tinggi. Setelah itu, Kasihanto dirawat di ruang abu-abu RSUD setempat lalu dilakukan pemeriksaan dengan screening COVID-19.
Dalam pemeriksaan awal, hasilnya non reaktif. Namun, kondisinya terus memburuk sehingga pihak rumah sakit melakukan ulang dengan swab test dan didapati hasilnya positif COVID-19.
"Hari berikutnya ada peningkatan lagi sehingga kami curiga langsung kami lakukan pemeriksaan swab, dan ternyata positif. Kemudian kami lakukan penanganan secara intensif di ruang isolasi khusus karena saat itu panas tinggi disertai dengan sesak nafas," kata Pudji.
2. Mengalami perburukan di paru-paru dan meninggal dalam perawatan 10 hari
Ilustrasi Mayat (IDN Times/Mardya Shakti) Setelah itu, tim medis melakukan pemeriksaan radiologi pada Kasihanto. Dari pemeriksaan itu, hasil rontgen paru-parunya buruk. Begitupun ketika serial pemeriksaan radiologi, Puji melanjutkan, ternyata juga terjadi perburukan terus menerus hingga akhirnya nyawa yang bersangkutan tidak bisa tertolong
"Kita rawat di ruang isolasi selama 10 hari hingga yang bersangkutan meninggal dunia pada Minggu (1/11/2020) kemarin," jelasnya.
3. Tidak ditemukan penyakit penyerta
Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran. IDN Times/Zainul Arifin Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Menurut Pudji, selama pemeriksaan terhadap almarhum belum ditemukan adanya komorbid atau penyakit penyerta. Hingga saat ini, pihak rumah sakit juga masih menelusuri penyebab pasti meninggalnya Kasihanto.
"Jadi kalau kita melihat usianya masih muda sementara komorbid juga kami belum menemukan. Kami betul betul ingin mencari seperti apa," ujarnya.
4. Pihak rumah sakit menduga tertular saat berjualan
RSUD Jombang. IDN Times/Zainul Arifin Pudji menambahkan, sejak yang bersangkutan sakit meskipun awalnya non reaktif, pihaknya sudah melakukan langkah dengan melakukan penyemprotan disinfektan di ruang kerjanya bahkan merumahkan rekan kerja yang pernah kontak langsung dengan almarhum.
Dalam melakukan tracing di ruang kerja yang bersangkutan semuanya negatif COVID-19. Pudji memastikan, Kasiyanto tertular COVID-19 dari luar lingkungan RSUD Jombang. Pasalnya, ia juga memiliki aktifitas di luar, yakni usaha toko kelontong di rumahnya.
"Kami telusuri kemungkinan dia mendapatkan penularan infeksi ini dari luar. Sempat kita telusur lagi beliau punya aktivitas jualan di rumah yang menuntut harus sering kulakan di pasar. Ada kemungkin mungkin yang bersangkutan tertular di pasar," ujarnya.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Ini Daftar Perawat di Jatim yang Gugur karena COVID-19