TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

29 Juli Hari Bhakti TNI Angkatan Udara: Begini Sejarahnya

Dilandasi dua peristiwa penting, apa saja, ya?

TNI Angkatan Udara ketika berfoto bersama dengan Angkatan Udara Amerika Serikat (www.instagram.com/@militer.udara)

Jakarta, IDN Times - Hari Bhakti TNI Angkatan Udara (AU) diperingati pada tanggal 29 Juli setiap tahunnya. Peringatan tahunan ini dilatarbelakangi oleh serangan udara Belanda di tiga daerah dan gugurnya tiga pelopor TNI AU pada 74 tahun yang lalu di Pangkalan Udara Maguwo.

Dalam peringatan setiap tahunnya, ada banyak kegiatan yang dilakukan oleh TNI AU untuk menghormati jasa-jasa pahlawan yang telah gugur. Untuk mengenal Hari Bhakti TNI AU lebih lengkap, yuk simak sejarahnya berikut ini!

Baca Juga: TNI AU Turunkan Paksa Pesawat Asing yang Terobos Wilayah Indonesia

1. Sejarah Hari Bhakti TNI Angkatan Udara

Ilustrasi Pesawat Jet (IDN Times/Aditya Pratama)

Peringatan Hari Bhakti TNI AU setiap tanggal 29 Juli dilandasi oleh dua peristiwa yang diakibatkan oleh Belanda. Pada awalnya, Belanda melanggar Perjanjian Linggarjati, sebuah usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik antara Indonesia dan Belanda.

1. Peristiwa pertama terjadi pada 21 Juli 1947 saat terjadi Agresi Belanda I. Belanda meluncurkan serangan serempak ke sejumlah daerah dan pangkalan udara, termasuk Pangkalan Udara Maguwo Yogyakarta, yang merupakan pusat kekuatan udara RI.

Serangan ini memicu balasan dari serangan TNI AU di daerah pendudukan Belanda di Ambarawa, Salatiga, dan Semarang oleh Kadet Penerbang Sutardjo Sigit, Suharmoko Harbani, dan Mulyono, dibantu penembak udara yaitu Sutardjo, Kaput, dan Dulrachman.

2. Dalam peristiwa kedua yang terjadi pada 29 Juli 1947, Belanda meluncurkan serangan balasan. Dua pesawat Belanda P-40 Kitty Hawk menembak pesawat Dakota VT-CLA, yang membawa obat-obatan sumbangan Palang Merah Malaya kepada Palang Merah Indonesia.

Akibat penembakan tersebut, pesawat Dakota VT-CLA jatuh di Desa Ngoto, Yogyakarta. Penembakan ini menggugurkan tiga tokoh perintis TNI AU, yaitu Komodor Muda Adisucipto, Komodor Muda Abdulrachman Saleh dan Opsir Muda Adisumarmo.

Peristiwa ini menyimpan duka yang mendalam bagi TNI AU. Untuk mengenangnya mulai dari tahun 1955, setiap tanggal 29 Juli ditetapkan sebagai Hari Bhakti TNI AU.

2. Penetapan Hari Bhakti TNI AU

Hari Bhakti TNI AU (dok. TNI AU)

Gugurnya tiga tokoh sekaligus perintis AU ini diperingati sebagai Hari Bhakti TNI AU sejak 29 Juli 1955. Untuk mengenang peristiwa tersebut, seluruh warga TNI AU memperingatinya di Pangkalan Udara Adisutjipto secara terpusat.

Lokasi jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA yang ditumpangi tiga perintis AU tersebut juga diresmikan menjadi Monumen Perjuangan TNI AU yang berlokasi di desa Ngoto. Peresmian ini sesuai Surat Keputusan Kasau Nomor: Skep/78/VII/2000 tanggal 17 Juli 2000.

Selain itu, kerangka jenazah tokoh yang gugur dipindahkan juga. Kerangka jenazah Marsda TNI Adisucipto dan Marsda TNI Abdulrachman Saleh dipindahkan dari TPU Kuncen Yogyakarta ke pemakaman TNI AU Ngoto Yogyakarta. 

Baca Juga: 16 April Hari KOPASSUS: Ini Dia Sejarahnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya