TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gaza Krisis Listrik, ACT Kirimkan Ratusan Ribu Bahan Bakar

Bentuk komitmen membantu situasi genting di Gaza

Ilustrasi pengisian BBM (flickr.com)

Gaza, IDN Times - Krisis listrik membuat puluhan rumah sakit di Gaza mulai kelimpungan. Berita sedih itu menjadi kabar pembuka tahun di bulan Februari, di mana informasi tersebut didapatkan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang menerima kabar dari salah satu mitra di Gaza. Berikut informasi selengkapnya.

1. ACT mengirimkan ratusan ribu bantuan bahan bakar

IDN Times/ACT

Ribuan nyawa pasien di sejumlah rumah sakit saat itu terancam. Beroperasinya mesin-mesin medis tidak lagi bisa diharapkan 100 persen. Problem listrik di Gaza memang semakin menjadi setelah pemerintah Israel memutus pasokan listrik beberapa tahun sebelumnya. 

Keadaan itu segera direspons masyarakat Indonesia. Sejak awal 2018 hingga awal 2019, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menunaikan bantuan ratusan ribu bantuan bahan bakar untuk Palestina. Membuka kembali catatan ACT, Februari 2018, sebanyak 11.000 bantuan bahan bakar dipasok ke tiga rumah sakit di Gaza, yaitu RS al-Shifa, RS al-Rantisi, dan RS al-Naseer. Bantuan itu setidaknya mampu menyalakan generator pembangkit listrik ketiga rumah sakit selama beberapa hari.

2. Kondisinya pun masih belum cukup mengalirkan listrik

IDN Times/ACT

Sebulan kemudian, 32.000 liter bahan bakar kembali tiba menyambung kehidupan di rumah sakit-rumah sakit Gaza. Kali ini, rumah sakit yang dijangkau lebih banyak, meliputi RS Shohadaa Alaqsa, RS al-Syifa, RS Europian, RS Naseer, dan RS Bait Hanoun.

Menjelang akhir tahun 2018, krisis listrik kembali menguat. Departemen Kesehatan Palestina menyampaikan beberapa rumah sakit di Gaza masih darurat bahan bakar untuk mengalirkan listrik. Berikhtiar meredam krisis kemanusiaan itu, sebanyak 14.000 liter bahan bakar kembali disalurkan ACT pada September-Oktober 2018.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya