TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lahan Wakaf Serai Wangi Hasilkan Minyak Atsiri 175 kg dalam Setahun

Memberdayakan dan penuhi kebutuhan dasar masyarakat

https://pixabay.com

Jakarta, IDN Times - Sebuah lahan seluas 110 hektare di Gampong Lhok Geulumpang, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, telah ditanami serai wangi melalui Global Wakaf-Aksi Cepat Tanggap (ACT). Lahan tersebut rupanya milik H. Mustafa, seorang wakif asal Aceh Jaya.

Hingga April 2019, lahan wakaf ini menghasilkan total stok minyak atsiri sebanyak 175 kilogram. Tidak hanya lahan produktif saja, di akhir tahun 2018 ACT  juga menyerahkan bantuan operasional pendidikan berupa 100 unit kasur, 1 unit genset dan dana operasional sebesar 25 juta rupiah kepada pengurus Dayah (Pesantren) Al Anshar  di lokasi lahan wakaf tersebut. 

1. Keuntungan adanya lahan wakaf ini bagi perekonomian warga

Pixabay.com

Lahan wakaf ini ditanami bibit-bibit serai wangi  terbaik dengan waktu panen tiap tiga bulan sekali dan dapat menghasilkan panen sebanyak 4,8-5 ton daun kering per 1 hektare. Hasil dari serai wangi ini kemudian didistribusikan ke agen-agen maupun  langsung ke Kota Blangkejeren,  Provinsi Aceh  dengan kisaran harga 250 sampai 300 ribu/kg. Di sisi lain, keuntungan lahan wakaf disalurkan kepada maukuf alaihi (penerima manfaat) yaitu pesantren dan warga sekitar yang ada di Aceh Jaya dan program-program  kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) lainnya.

2. Ke depannya, jumlah penerima wakaf akan bertambah dan produksinya dikembangkan lagi menjadi bahan parfum

pexels.com/ Uva Rova

“Saat ini, penerima manfaat lahan  wakaf kami  terus bertambah. Kegiatan kami selain memanen hasil produksi juga mulai menyiapkan satu pabrik penyulingan untuk  hasil  produksi dan nantinya insya Allah akan dikembangkan lagi. Hal ini karena target market ke depannya adalah untuk ekspor khususnya sebagai bahan parfum. Secara bisnis,  Indonesia adalah 5 negara terbesar sebagai pengekspor minyak atsiri. Tahun ini pun kami berencana mengoptimalkan hasil  produksi di lahan 110 hektare  tersebut dengan konsisten panen setiap  tiga bulan sekali. Dengan begitu lahan wakaf ini akan terus produktif,” ungkap Pungki M. Kusuma, Operation Manager Global Wakaf.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya