Pemerintah Dukung Pengembangan Katalis Berteknologi Tinggi untuk BBN
Bahan bakar nabati salah satu kontributor utama EBT
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dumai, IDN Times - Pemerintah mendukung dan mengapresiasi pengembangan katalis berteknologi tinggi yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk co-processing di Kilang Refinery Unit (RU) II Dumai. Hal tersebut diungkapkan Direktur Bioenergi, Andriah Feby Misna saat peninjauan pengujian Katalis Merah Putih di Kilang Pengolahan RU II Dumai pada Kamis (17/5).
"Saat ini bahan bakar nabati merupakan salah satu kontributor utama porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi primer. Dengan makin berkembangnya teknologi biohidrokarbon khususnya melalui inovasi putra bangsa, diharapkan peran Bahan Bakar Nabati (BBN) akan makin luas dan Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam hal pemanfaatan sumber daya alam lokal untuk kepentingan ketahanan energi nasional," tutur Feby.
1. PT Pertamina (Persero) berhasil menjalankan inovasi dalam pengembangan BBM Nabati jenis gasolin (minyak bensin)
Sebelum pengujian di Kilang Dumai, PT Pertamina (Persero) berhasil menjalankan inovasi dalam pengembangan BBM Nabati jenis gasolin (minyak bensin) melalui sistem co-processing di Kilang Refinery Unit (RU) III Plaju Sumatera Selatan. Kali ini co-processing dijalankan di Kilang Pertamina RU II Dumai guna menciptakan bahan bakar nabati dengan jenis gasoil (minyak solar).
Co-processing atau pengolahan bahan bakar dengan penggabungan bahan baku minyak fosil dan bahan baku minyak nabati ini dilaksanakan dengan menggunakan katalis berteknologi tinggi hasil pengembangan yang dilaksanakan di Research and Technology Center Pertamina bersama Institut Teknologi Bandung (ITB).
Peninjauan lokasi dan pemantauan perkembangan program ini dilaksanakan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir didampingi Direktur Perencanaan Investasi dan Pemantauan Resiko (PIMR) Heru Setiawan, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsyah Suryadi, dan Nandang Kurnaedi GM Pertamina RU II di Kilang Pertamina Dumai.