Komitmen Pengendalian Karhutla KLHK Diganjar Penghargaan dari GFMC
KLHK mendapat pengakuan internasional atas pengendalian karhutla
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Upaya menyeluruh pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mendapat pengakuan dunia internasional, di tengah kerja keras satgas memadamkan titik api guna mengurangi dampak bencana asap yang terjadi saat ini.
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras pemerintah Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan dalam pengendalian pascakejadian dahsyat karhutla pada 2015, Global Fire Monitoring Center (GFMC) memberikan penghargaan Global Landscape Fire Award 2019.
Koordinator GFMC Johann Georg Goldammer menyerahkan penghargaan tersebut kepada Menteri LHK Siti Nurbaya yang dinilai berhasil melakukan berbagai langkah koreksi menyeluruh dalam mengurangi dampak buruk karhutla terhadap lingkungan dan kemanusiaan secara global.
"Kebijakan Presiden RI Joko Widodo dalam menanggapi krisis asap tahun 2015, serta komitmen yang diberlakukan dalam Perjanjian Paris tahun 2015, serta peran Menteri Lingkungan dan Kehutanan RI, telah menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Republik Indonesia berada di jalan yang benar untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan, serta pengelolaan lahan dan gambut yang baik," kata Johann Georg Goldammer, Rabu (11/9) di Jakarta.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK Raffless B Pandjaitan dan Prof Bambang Hero Saharjo dari Institut Pertanian Bogor (IPB) juga menerima penghargaan berupa Certificates of Distinction.
1. Seputar GFMC yang perlu kamu tahu nih
Global Fire Monitoring Center (GFMC) merupakan jaringan sukarela global yang menyediakan saran kebijakan serta transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan suatu negara mengurangi dampak negatif kebakaran hutan dan lahan terhadap lingkungan dan kemanusiaan.
Badan PBB yang menangani Strategi Internasional untuk Pengurangan Bencana (UNISDR) dan Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR) juga mengakui kinerja GFMC.
Dengan dukungan dari GMFC, pada tahun 2017 Institut Pertanian Bogor (IPB) membentuk Pusat Data Pengendalian Kebakaran Hutan Regional Asia Tenggara (RFMRC-SEA) untuk memberikan informasi dan data berdasarkan penelitian yang akurat guna pengendalian kebakaran hutan di kawasan Asia Tenggara.