Global Islamic Philantropy Serukan Gerakan Nasional Indonesia Dermawan
Kedermawanan merupakan aset besar dalam sebuah bangsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kedermawanan menjadi sebuah kegiatan yang lumrah di Indonesia. Hasil survei World Giving Index 2018 menyampaikan bahwa Indonesia meraih nilai tertinggi sebagai negara paling dermawan. Hal tersebut merupakan aset besar dalam sebuah bangsa.
Akan tetapi, masih diperlukan sebuah wadah untuk menghimpun kesadaran filantropi dari masyarakat dermawan agar kepedulian muncul tanpa menunggu momentum tertentu. Untuk itulah Global Islamic Philantropy (GIP) sebagai Holding Foundation dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) menginisiasi Gerakan Nasional Indonesia Dermawan. Gerakan tersebut mengharapkan kegiatan kedermawanan menjadi rutinitas yang tidak dapat ditinggalkan.
1. Gerakan Nasional Indonesia Dermawan hadir dalam menjawab tantangan problematik masyarakat, seperti kemiskinan dan kelaparan
Dalam rangkaian acara tersebut, GIP mengajak seluruh segmen dermawan, mulai media, donatur, komunitas, figur publik, korporasi, UMKM, e-commerce, driver, influencer, dan segmen lainnya untuk menjadi bagian dari gerakan untuk mengaktifkan kembali nilai-nilai kedermawanan, seperti gotong royong yang merupakan karakter terbaik bangsa. Gerakan Nasional Indonesia Dermawan hadir dalam menjawab tantangan problematik masyarakat, seperti kemiskinan, kelaparan, masalah pendidikan, dan kesehatan, yang terjadi di negeri ini dan di berbagai penjuru dunia pada umumnya.
"Kedermawanan kian menyatu pada jati diri masyarakat Indonesia. Setidaknya, ini yang kami rasakan selama 14 tahun perjalanan ACT. Kedermawanan menemukan momentumnya ketika terjadi bencana atau ketika hati tergugah untuk membantu saudara yang membutuhkan. Anak bangsa berkolaborasi dalam semangat filantropi, menghidupkan kembali kebersamaan dalam aksi-aksi kebaikan. Kami pun terus berikhtiar menghimpun kesadaran filantropi dari masyarakat dermawan agar semangat gotong royong dan kepedulian muncul tanpa menunggu momentum," ujar Presiden Global Islamic Philantropy, Ahyudin.