Jakarta, IDN Times - Lebih kurang satu bulan yang lalu, teror bom menggoncang Surabaya. Tiga gereja dalam waktu yang berdekatan dibom oleh satu keluarga. Teror kemudian berlanjut dengan ledakan bom di Rusunawa yang juga dilakukan oleh satu keluarga. Bom ketiga meledak di Mapolrestabes Surabaya, lagi-lagi diledakkan satu keluarga.
Peristiwa ini membuat beberapa anak kehilangan orangtuanya yang menjadi pelaku bom. Hari ini (12/6) Kementerian Sosiak menerima anak-anak korban terorisme dan radikalisme yang berasal dari Jawa Timur tersebut.