Anggota Banser Jombang Meninggal Saat Jadi Imam Salat Tarawih

Di awal salat tarawih, tidak ada tanda-tanda jika Khadisin akan wafat. Namun, setelah salat tarawih selesai dan dilanjutkan salat Witir, tiba-tiba Khadisin pada rakaat pertama jatuh ke belakang. Saat diperiksa oleh tim medis, korban dinyatakan meninggal dunia.

Pihak keluarga yang didatangkan lantas meminta almarhum dibawa ke rumah duka di jalan Masjid, Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung.

"Pada rakaat pertama saat hendak rukuk langsung tidak kuat dan jatuh ke belakang. Setelah diperiksa, korban sudah meninggal dunia," ujarnya.

Menurut Miftakhul Arif, Khadisin baru pertama kali ini menjadi imam salat tarawih di musala tersebut. Selama ini, kata Arif, Khadisin dikenal sangat baik serta menjadi anggota Banser aktif di Kecamatan Mojoagung.

"Semasa hidupnya, almarhum sangat baik dan aktif sebagai anggota Banser PAC NU. Kesehariannya tidak pernah mengeluh. Ya, aktifnya di Banser NU," imbuh rekan sejawatnya tersebut.

Kapolsek Mojoagung, Jombang, Kompol Purwo Atmojo Rumantyo menambahkan bahwa Khadisin meninggal sekitar pukul 19.45 WIB saat menjadi imam salat tarawih di Musala Al Hidayah, Dusun Pandean, Desa Miagan. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban saat mengimami salah tarawih tiba-tiba terjatuh dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara.

"Setelah diperiksa oleh Perawat Puskesmas Miagan, korban mempunyai riwayat penyakit vertigo dan tekanan darah tinggi. Selanjutnya, korban dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di TPU desanya," kata Purwo.

Pantauan IDN Times, pemakaman anggota Banser tersebut penuh haru kesedihan. Tampak rekan-rekan almarhum melayat mengantarkan jenazahnya ke pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhi kepada almarhum.