Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Capres nomor urut satu, Anie Baswedan menegaskan tak menerima tawaran untuk gabung koalisi besar. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Capres nomor urut satu menanggapi langkah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang mengirim Amicus Curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Anies, apa yang ditunjukkan oleh Megawati itu menggambarkan bahwa situasi demokrasi Indonesia saat ini sangat serius. Hal ini sama dengan apa yang disampaikannya dalam pembukaan persidangan sengketa perselisihan hasil pemilu (PHPU).

Kala itu, Anies mengatakan bahwa Indonesia saat ini sedang berada di persimpangan jalan, karena praktik demokrasi serba diatur padahal sebenarnya demokrasi memberikan ruang kebebasan.

“Saya rasa pesan dari ibu Mega sebagai salah satu orang yang ikut dalam proses demokratisasi sejak tahun 90an. Beliau merasakan ketika segalanya serba diatur dimana pemilu dan pilpres pada masa itu nggak perlu ada surveyor karena semua sudah tahu hasil sebelum proses pemilu saat itu,” kata Anies di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2024) malam.

1. Berharap MK membawa demokrasi Indonesia ke arah yang lebih baik

Capres nomor urut satu, Anie Baswedan menegaskan tak menerima tawaran untuk gabung koalisi besar. (IDN Times/Amir Faisol)

Anies berharap, nantinya MK dapat membawa demokrasi Indonesia ke arah yang lebih baik. Ia juga meyakin, hakim MK memiliki keberanian dan keteguhan untuk menjunjung tinggi prinsip konstitusi dan demokrasi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengapresiasi kerja Tim Hukum Nasional selama proses PHPU di MK. Menurutnya, Tim Hukum AMIN telah bekerja keras untuk membuktikan sejumlah dugaan kecurangan pemilu 2024.

"Kita senang sekali atas kinerja dari tim hukum yang mereka tidak merasakan liburan. Mereka terus bekerja sepanjang musim lebaran ini karena dikejar deadline tanggal 16," ujarnya.

2. Kubu AMIN yakin MK bakal mengabulkan gugatannya

Editorial Team

Tonton lebih seru di