Jakarta, IDN Times - Anies Baswedan resmi purnatugas dari masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Selama menjabat sebagai gubernur, ada janji kampanye yang belum dilakukan hingga selesai masa tugasnya, yakni menjual saham Pemprov DKI Jakarta di perusahaan minuman beralkohol, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).
Diketahui, janji mau menjual saham di perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol telah disuarakan sejak Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berkampanye.
Berdasarkan situs resmi Delta Djakarta, Pemprov DKI Jakarta hingga kini masih tercatat sebagai pemegang saham sebanyak 26,25 persen.
Pemegang saham mayoritas adalah San Miguel Malaysia PTE. Ltd yang merupakan konglomerasi bir yakni 58,33 persen dan sisanya 15,42 persen dimiliki publik.
Untuk diketahui, perusahaan minuman beralkohol tersebut memiliki sejarah cukup panjang. Keberadaannya tercatat berdiri sejak 1932 dengan nama Archipel Brouwerij NV dan dimiliki oleh pengusaha Jerman.
Kemudian dibeli oleh salah satu perusahaan Belanda, lalu berganti nama menjadi NV De Oranje Brouwerij. Barulah pada 1970, resmi menggunakan nama PT Delta Djakarta dan sebagian sahamnya milik Pemprov DKI.
Oleh sebab itu, kepemilikan saham tersebut sebenarnya sudah ada sejak zaman Ali Sadikin sebagai gubernur.
Bahkan, kepemilikan saham perusahaan pemegang lisensi bir tersebut telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda).
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku belum ada rencana menjual kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).
"Kita belum terpikir ke situ ya (menjual saham Pemprov DKI di Anker Bir)," kata Heru Budi kepada awak media saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022).
Heru mengatakan, menjual saham tersebut bukan perkara mudah. Pihaknya harus izin terlebih dahulu ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Ketika mau dijual kan harus izin Kementerian Keuangan, gak semudah itu," ucap dia.