Menjadi YouTuber bisa menjadi ladang pahala, bila konten yang diunggah bermanfaat bagi orang lain. Misalnya, konten yang menyeru pada kebaikan, mencegah pada yang dilarang dan memotivasi orang lain untuk beribadah dan mempererat silaturahmi.
لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا
Artinya: Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar.” (QS An Nisaa’: 114)
Namun, bila video yang diunggah berisi konten negatif, hal itu bisa saja menjadi ladang dosa. Konten negatif antara lain menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, memfitnah, menghasut, dan lain sebagainya.