COVID RI Meledak Naik Terus di 30 Provinsi, Kemenkes Soroti Varian XBB

Terdapat 4000 kasus lonjakan di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Indonesia melonjak tinggi dalam sepekan terakhir. Dalam data yang disampaikan Kementerian Kesehatan, tren penambahan harian kasus Covid-19 di Tanah Air terus terjadi.

Terakhir, yakni pada Jumat (4/11/2022), Satgas COVID-19 melaporkan ada 5.303 kasus baru, lebih tinggi dibandingkan Kamis (3/11/2022) yang tercatat 4.951. Tambahan 5.303 kasus baru tersebut membuat akumulasi kasus konfirmasi di Tanah Air mencapai 6.512.913.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Muhammad Syahril mengatakan, makin tingginya kasus COVID di Tanah Air ditengarai seiring hadirnya varian XBB.

Maka dari itu, Syahril meminta masyarakat untuk ikut terus memproteksi diri dengan melengkapi vaksinasi booster dan terus disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Kata Syahril, dalam keterangannya yang disitat Sabtu (5/11/2022), meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya disebut tak lebih parah dari varian Omicron. Dia juga bilang, Indonesia belum bisa dikatakan sepenuhnya aman dari pandemi COVID-19. Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi.

1. Kenaikan COVID di Indonesia terjadi di 30 provinsi

COVID RI Meledak Naik Terus di 30 Provinsi, Kemenkes Soroti Varian XBBIlustrasi COVID-19 (IDN Times)

Menurut Syahril, dalam kurun sepekan terakhir, terjadi kenaikan kasus COVID-19 di 30 provinsi Indonesia. Pada level nasional, selama empat hari terakhir juga terjadi peningkatan kasus sekira 4.700 – 4.900 kasus. Tren kenaikan ini kemudian disinyalir seiring dengan ditemukannya varian XBB di Indonesia.

Adapun kasus varian XBB pertama di Indonesia ditemukan pada seorang perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang artinya datang dari transmisi lokal.

“Kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang tidak menjadikan satu signifikan atau terlalu tinggi dibanding dengan kita subomicron dan lalu yaitu BA 4 maupun BA 5," ujar Syahril.

Baca Juga: Data Lengkap Kasus COVID-19 di 34 Provinsi per Jumat 4 November 2022

2. 28 Negara melaporkan kasus XBB

COVID RI Meledak Naik Terus di 30 Provinsi, Kemenkes Soroti Varian XBBilustrasi COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Di Indonesia tercatat sebanyak 12 kasus XBB hingga Jumat (4/11/2022), di mana dua kasus berasal dari perjalanan luar negeri, sementara 10 kasus merupakan transmisi lokal.

Syahril juga mengatakan, sebanyak 28 negara kini telah melaporkan kasus XBB. Namun lonjakan kasus varian tersebut tidak diiringi dengan peningkatan kematian maupun kenaikan jumlah perawatan di rumah sakit.

Sebagian besar negara juga sudah mengalami penurunan kasus. Tiga negara yang melaporkan penurunan kasus di antaranya Singapura dari 18.000 per hari, saat ini sudah turun menjadi 8.000 kasus.

Lalu India dari 300.000 kasus, saat ini turun menjadi 2.300 per hari. Demikian juga dengan Bangladesh dari 14.000 kasus per hari, saat ini sudah 367 kasus per hari.

Baca Juga: [UPDATE] COVID-19 Global Naik 226.801 Kasus Baru, Waspada!

3. Masyarakat diminta menegakkan protokol kesehatan

COVID RI Meledak Naik Terus di 30 Provinsi, Kemenkes Soroti Varian XBBunsplash.com/United Nations COVID-19 Response

Sebagai bagian di dalam perlindungan pencegahan dan pengendalian COVID-19, Syahril meminta masyarakat untuk terus patuh dengan protokol kesehatan, mengurangi aktivitas di kerumunan dan melaksanakan vaksinasi.

Hingga kini, capaian vaksinasi ketiga atau booster di Indonesia baru mencapai 27,62 persen dari target 50 persen. Sementara, capaian vaksinasi pertama sebanyak 87 persen dan dosis kedua sebesar 73 persen.

“Harapannya kepada masyarakat kita semua bersama-sama vaksinasi booster atau ketiga ini dapat kita gerakan dan kita bisa mencapai di atas 50 persen”, dan tetap gunakan masker” ujar Syahril.

Selain itu, dirinya juga menggarisbawahi, bahwa upaya-upaya pencegahan di hulu juga tetap ditegakkan, sebagai antisipasi lonjakan kasus. Mulai dari kesiapsiagaan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, hingga peningkatan upaya tracing dan testing.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya