Arief Budiman Benarkan Kabar Situs KPU Diretas  

30 Jun 2018, 11:55 WIB

IDN Times/Helmi Shemi

Jakarta, IDN Times- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, membenarkan kabar perihal adanya pihak tak bertanggung jawab yang berupaya untuk meretas situs resmi KPU. Kabar tersebut bermula dari laporan masyarakat yang melihat laman daring infopemilukpu.go.id, di satu waktu bisa diakses, di waktu lainnya gagal diakses.

"Jadi masyarakat penting untuk terlibat pada proses Pemilu bukan hanya kampanye dan pada saat pemilihan, tapi terlibatnya hingga proses perhitungan. Masyarakat bisa memantaunya lewat infopemilukpu.go.id, cuma memang terjadi buka-tutup pada situs ini," ujar Arief Budiman di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6).

1. Hampir setiap menit ada yang berupaya untuk meretas 

IDN Times/Sukma Shakti

Pada kesempatan yang sama, Arief menyebut bahwa pihaknya berupaya untuk membendung peretas yang selalu datang setiap menit.

"Jadi serangan untuk meretas itu datang bukan tiap hari atau tiap jam, tapi datang tiap menit," papar dia.

2. Begini cara KPU mengantisipasinya

IDN Times/Sukma Shakti

Oleh sebab itu, tenaga ahli IT yang dimiliki oleh KPU menyarankan agar situs infopemilukpu.go.id ditutup untuk sementara waktu untuk menangkal dan membereskan upaya peretasan yang datang menyerang.

"Jadi infopemilukpu.go.id itu kadang buka-tutup atau kadang on-off. Itu adalah strategi kami untuk menangkal serangan yang datang. Nah, jadi saar off itu, artinya serangan lagi banyak dan kami sedang membersihkannya," beber Arief.

3. KPU jamin tidak ada perubahan data selama masa pembersihan

IDN Times/Helmi Shemi

Terkahir, Ketua KPU menjamin tidak ada data yang berubah setelah situs aktif kembali. Dia mengaskan, bila publik kurang percaya terhadap kinerja sistem daring KPU, masyarakat bisa memantau kerja KPU secara manual melalui dari tingkat kecamatan hingga seterusnya.

"Saya menjamin tidak ada perubahan data. Kami minta supaya masyarakat tidak berburuk sangka. Prinsipnya kerja KPU adalah transparan dan penuh integritas. Sampai hari ini, proses penghitungan di Kecamatan itu terbuka," pangkasnya.