Duh, Siswa SD Dicoret Namanya dari Daftar Siswa karena Minta Rincian Biaya Sekolah

Sekolah harusnya transparan soal ini

Akhir-akhir ini di media sosial Facebook ramai membicarakan tentang seorang siswa SD di Kalimantan Timur, Vincero (6), yang dikeluarkan dari daftar siswa yang diterima sekolah tersebut. Pasalnya, orang tua Vincero melaporkan soal pungutan yang dilakukan pihak sekolah kepada Dinas Pendidikan Kota Samarinda.

Menurut berita yang ditulis Kompas, biaya sekolah yang harus dibayar setiap siswa pada awal masuk sekolah adalah sebesar Rp830 ribu. Bagi keluarga Vincero, jumlah uang tersebut bukan jumlah yang sedikit. Ayah Vincero adalah seorang pedagang mainan anak-anak dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Mereka harus berhutang agar bisa membayar biaya sekolah Vincero. 

Setelah membayar uang tersebut, ia hanya diberikan kuitansi tanpa penjelasan rincian biaya. Saat meminta rincian biayanya pun pihak sekolah tidak memberikannya. Hal inilah yang membuat orang tua Vincero memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pendidikan Kota Samarinda.

Sayangnya, akibat dari pelaporan ini nama Vincero malah dihapus dari daftar siswa yang diterima. Orang tua Vincero mengetahui hal ini karena pada hari pertama masuk sekolah, nama Vincero tidak terdaftar di kelas manapun. Setelah bertanya kepada salah satu guru, orang tua Vincero pun diantarkan untuk menemui kepala sekolah guna menanyakan perihal tersebut. Namun sayangnya pihak kepala sekolah malah mengembalikan uang sekolah Vincero dan memberikan jawaban yang tidak diharapkan.

“Kami ketemu dengan ibu kepala sekolahnya. Dia nanya begini, 'ngapain kamu ke Dinas Pendidikan? Buat apa nanya-nanya masalah rincian uang sekolah ke dinas? Saya yang berhak di sini, saya kembalikan uangmu dan guru-guru juga bilang anakmu tidak usah diterima',” ungkap ibu Vincero menirukan ucapan ibu kepala sekolah.

Kekecewaan inilah yang membuat ibu Vincero mengungkapkan kejadian tersebut di media sosial Facebook. Dan kejadian ini pun menjadi viral dan banyak yang mengecam perilaku kepala sekolah tersebut.

Sementara itu, Kepala SD 016, Toyyibah enggan berkomentar terkait hal itu. Dia bahkan menolak untuk diwawancara.

Kepada wartawan, Kepala Dinas Pendidikan, Akhmad Hidayat mengatakan, pihaknya telah memanggil Kepala SD 016 tersebut dan diketahui jika kedua orangtua Vincero belum mendaftar ulang anaknya. “Ya mungkin ini ada miskomunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua siswa tersebut. Karena sebelum ini, ada rapat bersama komite. Saya sudah pastikan pada pihak sekolah harus terima anak itu, kalau anak itu tidak mau, akan saya pindahkan ke mana dia mau. Kan di sebelahnya ada sekolah yang lain, yang jelas anak itu harus sekolah,” jelasnya.

 

Artina Tarapti Photo Writer Artina Tarapti

Wanita biasa yang suka bercerita

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya