Ilustrasi/Gotong royong pembersihkan batang kayu oleh warga dan tim gabungan (IDN Times/Ervan Masbanjar)
Para finalis ini adalah anak muda yang senantiasa berkontribusi bagi masyarakat melalui lima bidang, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, Teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut. Astra juga kembali memberikan tambahan kategori apresiasi khusus kepada para pejuang tanpa pamrih di masa pandemik COVID-19.
Para finalis tersebut merupakan peserta yang telah lolos dari serangkaian tahap seleksi yang ketat dari total 13.148 peserta SATU Indonesia Awards 2021. Jumlah peserta tahun ini meningkat 31,01% dibandingkan dengan jumlah peserta pada tahun 2020, yakni sebanyak 10.036 orang.
Berikut 22 Finalis 12th SATU Indonesia Awards 2021:
Finalis di bidang kesehatan:
1. Pelayan Kesehatan dan Kesejahteraan Hewan, Fahri Putranda dari Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
2. Pemberi Senyum dan Harapan Baru untuk Anak Sumbing, Rahmad Maulizar dari Banda Aceh, Aceh.
Finalis di bidang pendidikan:
3. Penggerak Konservasi Budaya "Kampung Lali Gadget", Achmad Irfandi dari Sidoarjo, Jawa Timur.
4. Pendiri "Rumah Belajar Garis Inspirasi" Desa Rana Mese, Khamdan Muhaimin, dari Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Finalis di bidang lingkungan:
5. Penggerak Program Sistem Konversi Limbah Organik Untuk Ciptakan Ketahanan Pangan, Arky Gilang Wahab dari Banyumas, Jawa Tengah.
6. Pemberdaya Masyarakat Melalui Sanitasi, M. Agus Rahmatullah dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Finalis di bidang kewirausahaan:
7. Sang Inovator Tempe, Benny Santoso dari Badung, Bali.
8. Perintis "Es Gak Beres yang Sangat Beres", Yudi Efrinaldi dari Asahan, Sumatera Utara.
Finalis di bidang teknologi:
9. Pemberdaya Nelayan dengan "Lobstech" melalui Penerapan Teknologi Berbasis IOT, Hendra dari Jember, Jawa Timur.
10. Peracik Diet Sehat untuk Ternak Kambing dan Ayam, Visista Pratama Ashadi dari Lahat, Sumatera Selatan.
Finalis dari kategori kelompok:
11. Pejuang Pendidikan Dari Kepulauan Kei, Gregor Gauden Jeujanan dari Kepulauan Kei Kabupa, Maluku.
12. Penggerak Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi, Siti Salamah dari Tangerang Selatan, Banten.
Pada kategori khusus pejuang tanpa pamrih di masa pandemik COVID-19 terdapat 10 finalis, yaitu:
1. Pejuang Melawan COVID-19, Acep Wiguna dari Karawang, Jawa Barat.
2. Penggerak IPF Quickresponse "Siaga COVID-19", Ani Wahyu Rachmawati dari Bandung, Jawa Barat.
3. Sahabat Difabel dari Kupang, Elmi Sumarni Ismau dari Kupang, Nusa Tenggara Timur.
4. Penggerak Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan Dari Desa Pemuteran, Gede Andika dari Buleleng, Bali.
5. Pengembang Aplikasi Penilaian Belajar “Tanpa Sinyal, Tanpa Server", Maman Sulaeman dari Pekalongan, Jawa Tengah.
6. Penata Panggung Tanggap COVID-19, Muhammad Zidny Kafa dari Bantul, DI Yogyakarta.
7. Sang Perawat Dari Muara Tembesi, Mutiana Effendi dari Jambi, Jambi.
8. Relawan Satgas COVID-19, Toni Risanto dari Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
9. Penggerak Edukasi Limbah Isolasi Mandiri, Tri Puji dari Jakarta Timur, DKI Jakarta.
10. Petani Kota dengan Advance Payment, Vania Febriyantie dari Bandung, Jawa Barat.