Pesan Bima Arya Kepada Penderita COVID-19: Iman Harus Kuat!

Gejala COVID-19 yang dirasakan Bima Arya seperti DBD

Jakarta, IDN Times - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menganggap virus corona atau COVID-19 adalah ujian keimanan. Bima terinfeksi virus tersebut sehingga harus menjalani perawatan selama 22 hari di RSUD Kota Bogor.

"Tapi satu yang pasti adalah, ini bisa sembuh ketika imunitas kita tinggi. Maka dari itu saya lihat ada dua hal yang nyambung. Satu iman kita harus kuat, kita harus confidence, kita harus optimistis, kita harus positif bahwa kita bisa melalui ini," katanya dalam live Instagram bersama IDN Times, Kamis (16/4).

1. Dimensi spiritual harus dikuatkan

Pesan Bima Arya Kepada Penderita COVID-19: Iman Harus Kuat!IDN Times/Kevin Handoko

Selain itu, selama di rumah sakit Bima membatasi membaca berita di media sosial. Sebab, pemberitaan di media sosial juga bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang yang masih menjalani perawatan.

Dia pun berpesan, kepada pasien-pasien yang masih menjalani perawatan karena COVID-19 harus optimistis untuk sembuh.

"Tapi nomor satu yaitu, banyak-banyak berdoa menurut saya. Jadi dimensi spiritualnya harus benar- benar dikuatkan," kata Bima.

2. Dua minggu awal tidak boleh keluar ke balkon

Pesan Bima Arya Kepada Penderita COVID-19: Iman Harus Kuat!Bima Arya akhirnya pulang dari RSUD Kota Bogor (Instagram/@bimaaryasugiarto)

Dalam kesempatan itu Bima menjelaskan, kamar perawatan di RSUD Kota Bogor berukuran sekitar 3x7 meter. Dalam kamar itu disediakan satu tempat tidur, lemari dan kursi.

"Kursi satu itu pun saya minta untuk kemudian duduk dan menulis atau ngetik. Hari ke berapa saya dikirim TV," katanya.

Selama dirawat, Bima lebih banyak membaca, menulis maupun melakukan video call bersama keluarga dan sahabatnya. Dua minggu pertama Bima tak diperbolehkan keluar menuju balkon kamar.

"Karena katanya airborne, menular di udara. Jadi saya nyolong-nyolong di pojok ruangan itu ada cahaya sinar matahari masuk," kata Bima.

Setiap pukul 07.30-08.30 WIB Bima sudah bersiap di pojokan kamar agar merasakan sinar matahari. Setelah dua minggu, dokter akhirnya mengizinkan dirinya ke balkon. Hal ini karena, WHO meralat bahwa virus corona tak menular melalui udara.

"Jadi setelah minggu kedua, saya ke balkon. Mulai bisa menikmati berjemur di kamar. Pemandangannya juga pemandangan terbatas. Sebelah kamar saya itu rusunawa, rumah susun," jelasnya.

3. Bima mengalami batuk hingga kehilangan nafsu makan sebelum dinyatakan positif COVID-19

Pesan Bima Arya Kepada Penderita COVID-19: Iman Harus Kuat!(Wali Kota Bogor Bima Arya) IDN Times/Margith Juita Damanik

Sebelumn dinyatakan positif COVID-19, Bima berkunjung ke Turkei dan Azerbaijan dalam rangka kunjungan kerja. Pihak keluarga pun turut ikut.

Bima menilai, tak terpapar COVID-19 di dua negara itu. Hal ini karena, keluarganya dinyatakan negatif. Menurut Bima, dia terpapar setibanya di tanah air.

"Ketika pulang dari Turkei pun ya badan biasa-biasa saja Tapi, memang hari Selasa (17/3)nya badan kok gak enak sedikit ya. Agak batuk-batuk sedikit, kemudian berasa di dalam itu kayak panas dan mulai kehilangan nafsu makan," katanya.

4. Gejala yang dirasakan seperti DBD

Pesan Bima Arya Kepada Penderita COVID-19: Iman Harus Kuat!(IDN Times/Kevin Handoko)

Pada hari itu juga Bima menjalani tes swab. Dan pada Kamis (19/4), Bima dinyatakan positif COVID-19. Gejala yang dirasakan, seperti penyakit demam berdarah dengue (DBD). Bima bersyukur, dia tidak sampai sesak napas.

"Jadi gejalanya agak mirip seperti gejala awal-awal sakit demam berdarah. Ada semriwing-semriwing, kemudian mual, kehilangan nafsu makan, plus batuk- batuk. Itu gejala-gejalanya," jelas Bima.

5. Hanya seorang diri di kamar perawatan

Pesan Bima Arya Kepada Penderita COVID-19: Iman Harus Kuat!Bima Arya akhirnya pulang dari RSUD Kota Bogor (Instagram/@bimaaryasugiarto)

Bima menceritakan, di dalam kamar rumah sakit dia hanya seorang diri. Bima hanya berinteraksi dengan dokter dan perawat. Setiap hari pada pukul 09.00 WIB, dokter datang memeriksa keadaannya. Kemudian, dalam sehari, perawat mengecek kondisi kesehatannya sebanyak lima kali.

"Periksa tensi saya pakai alat yang ditembakkan di sini, kemudian darah, di cek tensinya mungkin itu ada lima kali dalam sehari di cek," jelasnya.

Selain itu, dokter dan para perawat selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

"Jadi Kadang-kadang saya gak bisa bedain juga mana dokter, mana suster, mana perawat. Mana perempuan, mana laki-laki gt. Karena semua tertutup APD gitu. Yaitulah (kegiatan) selama 22 hari," ujarnya.

Bima telah kembali ke kediamannya pada Sabtu (11/4) lalu, usai menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor. Bima sebelumnya terpapar virus corona atau COVID-19 dan dirawat sejak Jumat (20/3). Kini, dia masih menjalani isolasi di rumah.

Baca Juga: Rindukan Canda Tawa Keluarga, Bima Arya Belum Bisa Memeluk Anaknya 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya