Hari Ke-10, Basarnas Kumpulkan 310 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Masa pencarian atau evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 sudah memasuki hari ke-10. Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan, cuaca di lokasi pencarian hari ini kurang mendukug.
"Cuaca hari ini kurang bagus di lokasi pencarian. Sehingga, untuk hari ini kita baru mendapatkan dua kantong jenazah, dua kantong serpihan kecil badan pesawat dan satu potongan besar bagian pesawat. Sehingga, total 310 kantong jenazah, 60 kantong kecil bagian pesawat dan 55 potongan besar pesawat," ungkapnya di JICT, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).
1. Masa pencarian diperpanjang selama 3 hari
Meski cuaca kurang mendukung, Bagus menegaskan pencarian terus dilakukan. Bahkan, pihaknya memutuskan memperpanjang masa pencarian.
"Setelah mempertimbangkan berbagai macam hal, tadi kita berbincang rapat dengan Kemenhub, KNKT, DVI dan pihak terkait. Sehingga, operasi SAR kita perpanjang 3 hari lagi," ujar Bagus.
Baca Juga: Basarnas Perpanjang Masa Pencarian Pesawat Sriwijaya Air Selama 3 Hari
2. Ini alasan masa pencarian diperpanjang
Bagus menyampaikan, alasan pihaknya memperpanjang masa pencarian karena soal kemanusiaan. Selain itu, hingga hari ini, Tim Disaster Victim Indentification (DVI) Polri baru berhasil mengidentifikasi 29 jenazah korban pesawat Sriwijaya Air.
Editor’s picks
Menurut Bagus, semakin banyak jumlah kantong jenazah yang ditemukan, akan semakin membantu Tim DVI melakukan proses identifikasi.
"Tentunya ada hari-hari yang hilang karena cuaca jelek dan ini kita kompensasi dengan perpanjangan operasi SAR itu sendiri. Jadi dua hal itu. Kita memahami situasi keluarga korban yang sangat mengharapkan (jenazah) untuk ditemukan dalam bentuk apa pun," ujar Bagus.
3. Pencarian CVR masih terus dilakukan
Hal terpenting lainnya adalah bagian dari cockpit voice recorder (CVR) yang hingga kini belum ditemukan. Bagian CVR yang belum ditemukan adalah Crash Survivable Memory Unit (CSMU).
"(CSMU) Itu adalah bagian yang merekam data percakapan atau suara di cockpit. Itu yang belum kita temukan," ucap dia.
Bagus melanjutkan, unsur-unsur yang dilibatkan dalam pencarian masih tetap sama. Mulai dari Basarnas, TNI-Polri dan sebagainya. "Masih tetap sama. Namun tentunya kita akan lebih memfokuskan, mungkin shift atau kita fokus ke area-area tertentu," ujar Bagus.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Diduga, pesawat yang membawa 62 orang itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Baca Juga: KNKT: Mesin Masih Hidup Sampai Pesawat Sriwijaya Air Membentur Air