Ini Alasan KAI Hanya Operasikan Kereta Luar Biasa pada Pagi Hari

Ada 80 orang penumpang ditolak karena tak memenuhi syarat

Jakarta, IDN Times - Pemerintah pusat sejak Kamis (7/5) lalu telah mengizinkan operasi kapal, pesawat, bus hingga kereta api. VP Public Relations Kereta Api Indonesia (KAI), Joni Martinus mengatakan, pihaknya mulai beroperasi sejak Selasa (12/5) lalu dengan menjalankan Kereta Luar Biasa (KLB). Pengoperasian KLB, direncanakan hingga 31 Mei mendatang.

"Kalau di hari pertama itu total kita mengangkut lebih kurang 48, kemudian naik menjadi sekitar 80. Sekarang ini sedang kita pantau, seperti ada tren kenaikan walaupun tidak begitu signifikan," ungkap Joni saat ditemui di Kantor Jakarta Railway Centre (JGC), Jakarta Pusat, Jumat (15/5).

1. Ini alasan KAI hanya beroperasi pada pagi hari

Ini Alasan KAI Hanya Operasikan Kereta  Luar Biasa pada Pagi HariStasiun Gambir (IDN Times/Dian Ayu Gustanty)

Joni menjelaskan, alasan pihaknya menerapkan KLB karena hanya untuk kebutuhan tertentu. KLB juga berbeda dengan kereta api-kereta api reguler, yang berjalan setiap hari.

KLB, kata Joni, memang diperuntukkan dengan syarat-syarat khusus dan orang-orang yang dipersyaratkan khusus pula. Kemudian, KLB dijalankan sesuai dengan PSBB yang diterapkan di berbagai daerah.

"Setelah kita melakukan kajian, waktu yang ideal yang tidak melanggar PSBB itu waktu yang berangkat dari Jakarta, itu pagi 07.15 WIB dan 08.30 WIB," kata Joni.

2. KAI sediakan tiga rute untuk layanan KLB

Ini Alasan KAI Hanya Operasikan Kereta  Luar Biasa pada Pagi HariStasiun Gambir (IDN Times/Dian Ayu Gustanty)

Dalam menjalankan KLB, KAI menyediakan tiga rute. Pertama, dari Gambir menuju ke Surabaya lewat lintas utara Cirebon dan Semarang.

"Kemudian, ada dari Gambir menuju Jogjakarta, Solo, Surabaya. Itu lintas selatan," jelasnya.

KAI juga menyediakan layanan KLB dari Bandung. Untuk Bandung, melewati Yogyakarta dan berakhir di Surabaya.

"Nah, itu lintas-lintas yang kita jalani untuk mengoperasikan kereta api luar biasa ini," ucapnya.

Baca Juga: KAI Kembali Buka Perjalanan Jarak Jauh 12 Mei, Cek Rute dan Syaratnya 

3. Dalam operasi KLB, kini hanya disiapkan dua gerbong

Ini Alasan KAI Hanya Operasikan Kereta  Luar Biasa pada Pagi HariVP Public Relations Kereta Api Indonesia (KAI), Joni Martinus (IDN Times/Dian Ayu Gustanty)

Per hari ini, KAI hanya menyiapkan dua gerbong kereta dalam satu rangkaian. Sebelumnya, Sejak Senin (11/5) hingga Kamis (14/5), ada delapan gerbong yang disiapkan. Namun ternyata, jumlah penumpang yang berangkat hanya sedikit.

Satu rangkaian kereta atau delapan gerbong memiliki kapasitas 264 penumpang. Namun, di hari pertama pengoperasian KLB, hanya ada 40 penumpang yang berangkat.

"Setelah kami evaluasi, yang tadinya kami membawa delapan gerbong untuk tujuan dari Gambir ke Surabaya, kemudian dari Bandung ke Surabaya enam gerbong, itu menjadi hanya dua gerbong saja," katanya.

Untuk hari ini khususnya di Gambir, ada 50 penumpang yang diberangkatkan. Terkait Pemesanan tiket KLB, sudah bisa dipesan H-7 sebelum keberangkatan.

4. Ada 80 orang penumpang yang ditolak karena tak memenuhi syarat

Ini Alasan KAI Hanya Operasikan Kereta  Luar Biasa pada Pagi HariStasiun Gambir (IDN Times/Dian Ayu Gustanty)

Terhitung sejak Kamis (14/5) kemarin, ada 80 orang penumpang yang ditolak oleh satuan (Satgas) gabungan yang tersebar di delapan stasiun. Mereka ditolak, karena tidak memenuhi syarat dan kurang melengkapi berkas-berkasnya.

"Ada yang tidak bisa menunjukkan surat keterangan bebas COVID-19. Jadi lebih kepada mereka tidak memiliki berkas-berkas yang dipersyaratkan. Dan itu kemarin sudah berjumlah 80 orang (ditolak)," katanya.

Joni menambahkan, secara umum, penumpang yang menggunakan layanan KLB karena keperluan tugas mendesak. Di antaranya kepentingan mengurus kebutuhan pokok, hingga tugas pemerintahan. Kemudian, ada juga beberapa penumpang yang menjenguk keluarganya yang sakit.

"Tapi, inti dari semua itu adalah semua penumpang tersebut sudah diverifikasi oleh tim gabungan satgas tadi. Dan tentunya, kalau mereka sudah diverifikasi, sudah mendapatkan surat izin, kami akan melayani mereka di loket penjualan," ucapnya.

5. Ini syarat-syarat untuk menggunakan fasilitas KLB

Ini Alasan KAI Hanya Operasikan Kereta  Luar Biasa pada Pagi HariVP Public Relations Kereta Api Indonesia (KAI), Joni Martinus (IDN Times/Dian Ayu Gustanty)

Joni kemudian memaparkan beberapa syarat bagi calon penumpang yang ingin menggunakan KLB. Pertama, diperuntukkan bagi mereka yang melayani kebutuhan pokok, kebutuhan dasar, pelajar atau mahasiswa yang pulang dari luar negeri, dan penugasan bagi ASN, TNI dan Polri.

Bagi seorang pegawai aparatur sipil negara (ASN), yang paling utama dan mutlak harus menunjukkan surat keterangan bebas COVID-19. Kemudian, harus memiliki surat tugas dari atasan yang minimal ditandatangani oleh setingkat eselon II.

"Jika yang bersangkutan mewakili lembaga swasta atau BUMN atau BUMD, maka di samping syarat mutlak surat bebas COVID-19, yang bersangkutan juga harus dilengkapi dengan surat tugas dari direkturnya atau dari kepala kantornya," papar Joni.

Untuk mereka yang anggota keluarga intinya meninggal dunia, selain identitas lengkap dan surat bebas COVID-19, mereka juga harus melampirkan surat keterangan kematian. Bagi yang sakit keras, maka harus menunjukkan surat rujukan dari rumah sakit.

"Perlu kami sampaikan disini juga dan ini penting. Menurut kami adalah, ketika calon penumpang tersebut sudah melengkapi berkas yang kami sebutkan tadi, maka itu akan diverifikasi dulu oleh tim gabungan Satgas yang ada di stasiun," tuturnya.

Joni melanjutkan, tim gabungan itu terdiri dari berbagai macam unsur pemerintah. Seperti Kementerian Perhubungan, Pemda, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satpol PP, dan pihak internal dari KAI. Tim ini nantinya akan verifikasi berkas-berkas tersebut, untuk diberikan surat izin membeli tiket di loket.

"Apabila yang bersangkutan atau calon penumpang itu dinyatakan memenuhi syarat, maka mereka akan mendapatkan dua lembar surat izin untuk dibawakan ke loket. Satu diserahkan ke petugas loket sebagai lampiran pembelian tiket, satu untuk dibawa oleh mereka dan ditunjukkan pada saat melakukan boarding pass," ungkap Joni.

Baca Juga: Ignasius Jonan Dukung Keputusan Erick Thohir Rombak Direksi KAI  

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya