Pasien RSUD Tarakan Meninggal Usai Terjun dari Lantai 5

Petugas sempat melakukan mediasi dengan korban

Jakarta, IDN Times - Seorang pasien di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, berinisial CMK meninggal dunia yang diduga usai melompat dari lantai lima rumah sakit tersebut. Kanit Reskrim Polsek Gambir Kompol Gunarto mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (28/10/2020) sekitar pukul 07.40 WIB.

"Korban sebelum melakukan percobaan bunuh diri menderita sakit stroke dan dirawat di Ruang Catelia lantai V Gedung B Rumah Sakit Tarakan, mulai 25 Oktober 2020," kata Gunarto saat dikonfirmasi Kamis (29/10/2020).

Baca Juga: Napi Asal Tiongkok Cai Changpan Bunuh Diri Karena Terdesak?

1. Petugas sempat melakukan mediasi namun korban tetap melompat

Pasien RSUD Tarakan Meninggal Usai Terjun dari Lantai 5Ilustrasi Bunuh Diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelum kejadian, petugas pemadam kebakaran (Damkar) sempat melakukan mediasi agar korban tidak terjun dari gedung. Namun pada saat proses evakuasi berlangsung, korban terjun ke lantai bawah.

"Setelah jatuh, korban masih hidup dan di bawa ke ruang IGD untuk dilakukan penanganan dan perawat," ucap Gunarto.

2. Jenazah sudah dijemput keluarganya

Pasien RSUD Tarakan Meninggal Usai Terjun dari Lantai 5Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Gunarto mengungkapkan, pada pukul 09.00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia. Jenazah korban juga sudah dijemput keluarganya.

"Korban sudah diambil oleh pihak keluarganya untuk di semayamkan di Rumah Duka Jabar Agung, Jelambar, Jakarta Barat," tuturnya.

3. Segera cari bantuan jika mengalami gejala depresi

Pasien RSUD Tarakan Meninggal Usai Terjun dari Lantai 5Ilustrasi (IDN Times/Rochmanudin)

Depresi atau gangguan kejiwaan lainnya bukanlah hal sepele. Butuh penanganan medis untuk mengatasinya. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, sehingga harus menjadi perhatian.

Bila kamu merasakan gejala-gejala di bawah ini selama lebih dari dua minggu, sebaiknya cari bantuan medis seperti psikolog atau psikiater.

  1. Merasa sedih dan putus asa hampir setiap hari dan sepanjang hari.
  2. Mengalami kehilangan minat akan hal-hal yang sebelumnya kamu senangi (hobi, hang out dengan teman, dan sebagainya).
  3. Merasa bersalah, putus asa, atau merasa diri tak berharga.
  4. Memiliki pikiran tentang kematian, menyakiti diri atau bunuh diri, atau telah melakukan percobaan bunuh diri.
  5. Mengalami perubahan pola tidur (tidur terus-terusan atau kurang tidur, bangun terlalu dini, atau sulit tertidur).
  6. Berat badan turun, hilang nafsu makan, atau makan berlebihan.
  7. Merasa lelah hampir setiap hari dan sepanjang hari, dan merasa tak berenergi untuk beraktivitas.
  8. Sering menangis.
  9. Sulit konsentrasi, mengingat detail, atau membuat keputusan.
  10. Mengalami sakit atau nyeri, sakit kepala, atau gangguan pencernaan berkepanjangan yang tak kunjung sembuh meski sudah diobati.
  11. Sering merasa gelisah dan mudah tersinggung.

Saat ini tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Namun, ada beberapa layanan yang bisa membantu menangani masalah mental, seperti:

  1. Yayasan pulih, klinik konseling untuk pemulihan trauma dan penguatan psikososial. Kamu bisa menghubungi nomor 08118436633 (WhatsApp).
  2. Pijar Psikologi, media layanan informasi psikologi dan kesehatan mental di Indonesia. Konsultasi gratis bisa dilakukan dengan mengetik kode #KonsultasiChatPijarPsikologi dan kirimkan ke LINE Official Account @Pijar Psikologi pada waktu pendaftaran konsultasi dibuka, yaitu setiap Senin, pukul 11.00-14.00 WIB. Isikan data diri sesuai format yang telah disediakan.
  3. Sehat Mental Indonesia untuk dijadikan tempat curhat bila sedang merasa depresi atau tidak baik-baik saja. Curhat bisa lewat LINE @yuksharing.
  4. Aplikasi KALM yang diunduh di smartphone untuk layanan berbasis chat.
  5. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI lewat layanan konsultasi psikolog SEJIWA bagi perempuan dan anak yang mengalami depresi atau stres karena terdampak pandemik COVID-19, di hotline telepon 119 (ext. 8).

Kemenkes RI menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

  1. RS Jiwa Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
  2. RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025, 8320467
  3. RS Jiwa Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
  4. RS Jiwa Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
  5. RS Jiwa Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444.

Baca Juga: KPAI Kecewa Disdik Sulsel Ungkap Motif Bunuh Diri Siswa karena Asmara

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya