Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cuplikan trailer film Merah Putih One For All
Ilustrasi film Merah Putih: One For All (youtube.com/CGV Kreasi)

Jakarta, IDN Times - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidkan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengkritik Film Merah Putih: One For All. Kritik itu disampaikan Badan Bahasa melalui media sosial resminya.

Dalam konten yang dibuat Badan Bahasa, terdapat potongan gambar yang diambil dari poster film tersebut. Potongan itu bertuliskan, Merah Putih: One For All diklaim sebagai film animasi anak Indonesia pertama bertema kebangsaan. Hal itu dikritik Badan Bahasa, karena klaim tersebut kontradiktif dengan judul film garapan Perfiki itu.

"Mengapa justru judulnya menggunakan bahasa asing? Bukankah esensi nasionalisme adalah memuliakan bahasa dan identitas bangsa sendiri?" tulis Badan Bahasa seperti dikutip dari media sosialnya, Senin (11/8/2025).

1. Film dinilai paradoksial

dok. Perfiki Kreasindo/Merah Putih One for All

Badan Bahasa menyebutkan Indonesia memiliki Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Pada Pasal 36 disebutkan, bahasa Indonesia wajib digunakan pada nama bangunan, jalan, apartemen, perumahan, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, pendidikan, dan organisasi yang didirikan atau dimilik oleh Warga Negara Indonesia.

"Menggunakan bahasa asing pada judul film bertema nasionalisme dan kebangsaan, tetapi mengabaikan bahasa sendiri terasa paradaoksial," tulis Badan Bahasa.

2. Bahasa adalah identitas

dok. Perfiki Kreasindo/Merah Putih One for All

Badan Bahasa menegaskan, Bahasa adalah identitas. Nasionalisme bukan hanya soal simbol merah putih, tapi juga mempertahankan bahasa Indonesia di ruang publik.

"Jika kita ingin generasi muda mencintai tanah air, bukankah seharusnya memulai dengan menghormati bahasa sendiri?" tulis Badan Bahasa.

3. Film Merah Putih One For All panen hinaan

Potret studio rumah produksi animasi Merah Putih: One Far All (IDN Times/Amir Faisol)

Film animasi Merah Putih One For All memang menjadi perbincangan publik. FIlm yang dijadwalkan tayang perdana pada 14 Agustus 2025 itu menuai kritik dari banyak pihak, karena dianggap asal-asalan. Gerakan animasinya kaku, pengisi suaranya tidak punya emosi, hingga jalan cerita yang tidak jelas.

Direktur Eksekutif Animasi Merah Putih: One Far All, Endiarto, mengatakan film ini dibiayai secara urunan. Ada 10 orang yang turut terlibat dalam proyek yang mulai tercetus sejak Agustus 2024 itu.

Editorial Team