Dapur umum untuk korban banjir (dok. Kementrian Sosial Republik Indonesia)
Aceh menjadi wilayah dengan distribusi terbesar, memproduksi 109.224 porsi per hari dari 17 titik dapur umum di tujuh kabupaten/kota. Kabupaten Pidie menyumbang 35.592 porsi per hari dari empat titik yang melayani 2.040 jiwa di Desa Pu'uk, Kembang Tanjong; 5.033 jiwa di Desa Dayah, Mutiara; 3.770 jiwa di Desa Jojo, Mutiara Timur; dan 1.021 jiwa di Desa Blang Pandak, Tangse.
Kabupaten lain adalah Pidie Jaya dengan 35.632 porsi per hari dari lima titik, Bireuen 4 ribu porsi per hari dari dua titik, Aceh Tamiang 6 ribu porsi per hari dari satu titik, Kota Langsa 4 ribu porsi per hari dari satu titik, Kota Subulussalam 15 ribu porsi per hari dari satu titik, dan Aceh Tenggara 9 ribu porsi per hari dari enam titik. Bantuan juga mencakup 2 ribu paket sembako untuk Aceh Timur, dan 1.000 paket untuk Aceh Utara.
Lebih lanjut, di Sumatra Barat, kapasitas produksi dapur umum tercatat 34.254 porsi per hari yang tersebar di tiga kabupaten. Rinciannya adalah Pasaman Barat dengan 2.700 porsi per hari (sudah ditutup per 29 November 2025), Padang Pariaman dengan 22.095 porsi per hari, dan Kabupaten Agam dengan 9.459 porsi per hari dari lima titik dapur umum.
Sementara, untuk Sumatra Utara, total produksi makanan dari dapur umum mencapai 21.110 porsi per hari. Bantuan tersebar di tiga wilayah, yakni Kabupaten Langkat dengan 8.150 porsi per hari dari lima titik, Kabupaten Mandailing Natal dengan 3.960 porsi per hari dari satu titik, dan Kota Sibolga dengan 9 ribu porsi per hari dari satu titik.