Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan para caleg mantan napi kasus korupsi. Dari data yang di rilis oleh KPU, Partai Golkar menempati posisi pertama sebagai partai yang paling banyak mencalonkan mantan napi korupsi. Sebanyak 8 caleg mantan napi korupsi dicalonkan Golkar menuju kursi parlemen.

Menanggapi hal itu, politisi Golkar Meutya Hafid menyampaikan untuk caleg DPR RI dari Golkar tidak ada mantan napi korupsi. Menurutnya, Golkar tetap mengikuti keputusan KPU untuk mengumumkan nama-nama tersebut. Lalu, apa tanggapan dari Golkar?

1. Golkar menyerahkan pilihan ke masyarakat

ANTARA FOTO/FB Anggoro

Meutya mengatakan, Golkar tidak keberatan tentang KPU yang mengumumkan para caleg mantan napi kasus korupsi tersebut. Yang paling penting bagi partai, para caleg tetap turun ke lapangan untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

"Kami siap saja dengan aturan KPU. Yang penting caleg-caleg tetap turun dan berkomunikasi dengan masyarakat. Pilihan akhir ya ada di masyarakat," ucap Meutya di Gedung DPR RI, Kamis (31/1).

2. Golkar tak khawatir elektabilitas akan menurun

Editorial Team

Tonton lebih seru di