Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Basarnas Kembali Temukan Dua Korban Tewas KM Sinar Bangun

ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Jakarta, IDN Times - Jumlah korban tewas kapal motor Sinar Bangun kembali bertambah. Jika sebelumnya hanya satu orang, maka petugas SAR kembali menemukan dua korban tewas berjenis kelamin perempuan. Dengan begitu, maka jumlah korban tewas yang sudah ditemukan sejauh ini dalam insiden mengenaskan tersebut mencapai 3 orang.

Sedangkan, korban selamat belum ditemukan lagi. Hal lain yang membingungkan dalam insiden karamnya kapal motor yang terbuat dari kayu itu yakni gak ada data pasti mengenai jumlah penumpang yang belum ditemukan. Lalu, apa penjelasan dari ketidakpastian data itu?

1. Korban tewas dari KM Sinar Bangun bertambah menjadi tiga orang

www.twitter.com/@humas_basarnas

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Riadil Lubis, jumlah korban tewas kembali ditemukan sebanyak dua orang ketika dilakukan evakuasi pada pukul 11:00 WIB.

"Dua orang itu diketahui berjenis kelamin perempuan," ujar Riadil ketika dihubungi oleh IDN Times pada Rabu (20/6) melalui telepon.

Ia menjelaskan kapal yang digunakan untuk penyeberangan dari Pelabuhan Simanindo Kabupaten Samosir menuju ke Tigaras Prapat Kabupaten Simalungun terbuat dari kayu yang dilengkapi mesin.

"Ya, ini kan kapal penyeberangan tradisional," kata dia.

2. Tidak ada daftar manifes penumpang kapal 

ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Lebih jauh, Riadil menjelaskan tidak ada daftar manifes kapal. Oleh sebab itu, angka penumpang yang hilang dan diberitakan oleh media jumlahnya beragam. Data dari Divisi Humas Mabes Polri menyebut masih ada 166 penumpang yang hilang. Sementara, ada pula yang menulis 149 penumpang yang saat ini masih dicari.

"Secara resmi tidak ada daftar manifes penumpang. Jadi, kami menghimpun nama-nama penumpang dari laporan keluarga yang merasa kehilangan dan naik kapal penyeberangan," kata Riadil.

Data yang diterima oleh Riadil, sejauh ini ada 178 keluarga yang melaporkan bahwa anggota keluarganya diduga naik kapal Sinar Bangun. Pihaknya saat ini tengah memverifikasi data tersebut.

"Siapa tahu ada data yang overlapping melalui posko 178," tutur dia.

3. KNKT tengah melakukan investigasi soal penyebab tenggelamnya kapal

www.twitter.com/@humas_basarnas

Riadil mengakui kapal yang digunakan tergolong kapal penyeberangan tradisional. Tetapi, ia enggan menjelaskan lebih jauh apakah terdapat peralatan keamanan yang dibutuhkan untuk melakukan penyeberangan antar pelabuhan seperti jaket pelampung atau sekoci.

"Ya, saat ini tengah dilakukan investigasi oleh KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi)," kata dia.

Sementara, Badan SAR Nasional mengerahkan tim penyelam berpengalaman dari Jakarta untuk mencari penumpang yang hilang dan sekuter air yang mampu mengangkut enam orang.

"Kami sudah dapatkan titik koordinat tenggelamnya kapal dan memetakan kondisi alam untuk mengetahui sejauh mana dan ke mana korban bergeser dari posisi semula," kata Kepala Basarnas, M. Syaugi di posko utama tim SAR di Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun pada Rabu ini seperti dikutip ANTARA.

Share
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us