Donald Trump. (x.com/@TeamTrump)
Sejumlah lembaga survei menunjukkan adanya persaingan ketat antara Trump dengan Harris. Bahkan, beberapa di antaranya justru memprediksi Harris akan mengalahkan Trump dan mencetak sejarah dengan menjadi presiden perempuan pertama di Amerika Serikat.
CBS News, Economist, The Times, Reuters-Ipsos, hingga Pew Research Center, memprediksi Harris menang atas Trump dengan persentase yang tipis. Mereka melakukan riset sejak awal September hingga akhir Oktober 2024, dalam memetakan persaingan di Pemilu Amerika Serikat tahun ini.
Bagi Trump, riset-riset tersebut hanya hoaks. Trump yakin survei atau riset yang digelar cuma merupakan gimik dari sejumlah lembaga agar Pemilu di Amerika Serikat semakin menarik. Padahal, menurutnya, pemenangnya sudah ketahuan.
"Jangan percaya berita bohong, ini akan ketat. Percayalah, ini tidak ketat. Tapi, semua menyebarkan narasi itu agar bisa mendapatkan rating, mau semua orang menonton," kata Trump dalam pidatonya dilansir Washington Post.