Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Rangkul Umat Muslim di Pemilu Amerika Serikat

Donald Trump. (x.com/@TeamTrump)
Donald Trump. (x.com/@TeamTrump)
Intinya sih...
  • Trump merangkul umat muslim demi dukungan dalam Pemilu 2024.
  • Michigan menjadi basis muslim terbesar di AS, dukungan Trump meningkat karena kekecewaan terhadap kebijakan Joe Biden dan Harris.
  • Trump yakin kehadiran umat muslim akan membuat AS kembali kuat dan mewujudkan jargon "Make America Great Again".
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, mengambil trik yang mengejutkan dalam kampanyenya jelang Pemilu 2024 digelar. Trump merangkul umat muslim di Amerika Serikat demi mendukungnya dalam Pemilu kali ini.

Sejak pekan lalu, ketika kampanye di Michigan, Trump sempat bertemu dengan sejumlah tokoh muslim-Arab. Pertemuan itu sempat dianggap sebagai salah satu fenomena tersendiri, karena menjadi distraksi atas kebijakan Amerika Serikat atas serangan Israel ke Gaza.

Namun, Trump tak peduli, menegaskan posisi umat muslim dalam Pemilu kali ini sangat penting. Dia menyatakan, kehadiran muslim untuknya begitu berarti.

"Kami tahu dan menyadari, muslim untuk Trump, bagaimana? Muslim untuk Trump!" ujar Trump dilansir Al Jazeera.

1. Muslim bisa jadi poros gerakan besar

Donald Trump. (x.com/@TeamTrump)
Donald Trump. (x.com/@TeamTrump)

Michigan menjadi basis muslim terbesar di Amerika Serikat. Hamctramck dan Dearborn, merupakan dua wilayah dengan komunitas muslim terbesar di Amerika Serikat. Keduanya pun menjadi sentral persaingan antara Trump dan Kamala Harris.

Namun, Trump yang paling banyak mendulang dukungan karena banyak umat muslim di wilayah tersebut kecewa dengan kebijakan Joe Biden dan Harris atas serangan Israel ke Gaza.

"Ini akan menjadi pergerakan besar di Michigan, dan Anda tahu apa yang mereka inginkan? Mereka cuma mau kedamaian, benar-benar menginginkannya. Mereka tak mau terlibat dalam perang. Mereka sangat pintar. Anda tahu, semua berawal dari hal kecil, tumbuh, tumbuh, dan tumbuh. Sekarang, kita punya banyak suara ketimbang mereka. Percayakah Anda?" ujar Trump.

2. Orang sering salah soal muslim di Amerika Serikat

Donald Trump dan JD Vance. (x.com/@TeamTrump)
Donald Trump dan JD Vance. (x.com/@TeamTrump)

Trump menyatakan umat muslim di Amerika Serikat begitu terpelajar. Mereka memiliki pemahaman yang bagus atas kondisi sosial, politik, dan ekonomi.

Opini orang-orang atas muslim, ditegaskan Trump, sama sekali tidak benar. Muslim di Amerika Serikat bukanlah pelaku teror atau pembuat onar, dijelaskan Trump.

"Mereka cuma mau kedamaian, tak ingin perang. Mereka tak terlibat dalam teror dan semua hal yang terjadi. Mereka orang baik. Saya tak tahu di mana mereka, tapi muslim untuk Trump. Jika Anda ingin berdiri di samping saya karena ini sangat luar biasa. Terima kasih, terima kasih," ujar Trump.

3. Yakin Amerika bisa kuat lagi

Capres AS Partai Demokrat, Kamala Harris dan Capres AS Partai Republik, Donald Trump. (IDN Times/Aditya Pratama)
Capres AS Partai Demokrat, Kamala Harris dan Capres AS Partai Republik, Donald Trump. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan kehadiran muslim dalam misi politiknya, Trump yakin Amerika Serikat akan kembali kuat. Mewujudkan jargon "Make America Great Again", menurut pria 78 tahun itu, bisa terwujud jika umat muslim di Amerika Serikat terlibat dalam misinya.

"Saya rasa itu akan menjadi kohesi luar biasa. Saya merasa mereka sangat berpengaruh tentang jumlah suara yang muncul di Michigan, terlihat menarik," kata Trump.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us