Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul).(IDN Times/Larasati Rey)
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul).(IDN Times/Larasati Rey)

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul mengajak seluruh pihak untuk berperan dalam mencegah terjadinya bullying atau perundungan di sekolah, karena akan berdampak panjang bagi korban.

“Ini bukan berkaitan dengan kasus ledakan SMAN 72, tapi secara umum kita harus cegah adanya bully di sekolah,” katanya saat menjenguk korban ledakan SMAN 72 di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta, Minggu (9/11/2025).

1. Gus Ipul ingatkan tiga hal penting yang harus dijaga bersama

Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (IDN Times/ Fanny Rizano)

Gus Ipul menyebutkan ada tiga hal yang harus dicegah dengan bersama-sama, dan saat ini Kementerian Sosial berupaya melakukan mitigasi sekuat tenaga bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), agar hal itu tidak terjadi di sekolah.

Pertama, adalah aksi perundungan yang dilakukan siapa pun kepada siapa pun. Kedua, yakni aksi kekerasan fisik dan seksual di sekolah, dan ketiga soal intoleransi.

“Inilah yang harus kita jaga bersama,” kata dia.

2. Gus Ipul ingatkan soal dampak buruk perundungan dan kekerasan seksual

Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

Gus Ipul bukan mengaitkan persoalan ledakan ini dengan aksi perundungan, karena itu merupakan kewenangan kepolisian untuk menjelaskan secara jelas soal kasus ini. Namun, dia berharap, semua orang secara bersama-sama harus menyadari perundungan memang berakibat panjang.

“Bisa jadi, korban itu ke depan bisa jadi pelaku,” kata dia.

Ada juga korban pelecehan seksual, dan kemudian mereka berubah menjadi pelaku pada saatnya. Menurut Gus Ipul, hal itu yang harus dijaga bersama, tetapi untuk kasus peledakan SMAN 72, ia tidak berani berspekulasi.

“Mari tunggu penjelasan resmi dari kepolisian,” kata dia.

3. Pelaku peledakan terluka parah dan masih menjalani perawatan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto saat jumpa pers terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sabtu (8/11/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, berstatus anak yang berhadapan dengan hukum (ABH), dan saat ini masih menjalani perawatan di unit perawatan intensif (ICU) usai menjalani operasi.

"Luka pasti di bagian kepala dan ada luka goresan. Iya, menjalani operasi pada bagian kepala," kata Budi di Polda Metro Jaya.

Budi menyebut, anak tersebut kini sudah sadar, namun masih harus menjalani perawatan medis secara bertahap. Luka yang dialami cukup berat, terutama di bagian kepala, sehingga memerlukan tindakan operasi.

Terduga pelaku masih berada di ruang ICU dengan penjagaan ketat kepolisian. Pengamanan dilakukan bukan hanya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi juga untuk memastikan proses perawatan berjalan aman.

"Dijaga ketat pasti. Bukan hanya pelaku, terhadap korban juga kita jaga, karena kita berharap tidak terjadi fatalitas yang lebih berat," ujar Budi.

Editorial Team