Satu Korban Ledakan di SMAN 72 Diizinkan Pulang

- Satu dari 14 korban ledakan SMA 72 di Jakarta dinyatakan cukup pulih untuk diizinkan pulang.
- Mayoritas pasien yang masih dirawat berada di ruang perawatan biasa, dengan kondisi secara umum mulai membaik.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, Pradono Handojo, mengatakan, kondisi korban ledakan SMA Negeri 72 Jakarta yang dirawat di rumah sakitnya terus menunjukkan kemajuan. Satu dari 14 korban telah dinyatakan cukup pulih dan diizinkan pulang.
"Saat ini yang dirawat di ruangan ICU ada satu orang, di ruangan HCU satu orang, dan di perawatan inap ada 11 anak. Alhamdulillah dikabarkan, nanti sore sudah bisa pulang satu orang. Secara umum kondisinya semuanya membaik secara berangsur-angsur," kata Pradono Handojo di RSI Cempaka Putih, dikutip Minggu (9/11/2025).
Pernyataan ini disampaikan usai mendampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang turut menjenguk para korban. Dari total 13 pasien yang masih dirawat, sebagian besar berada di ruang perawatan biasa.
Sementara itu, dalam kunjungannya, Gus Ipul menyemangati para korban, salah satunya FR yang mengalami luka di telinga dan mata.
Kepada korban lain, MA, dia menanyakan kondisi pendengarannya yang masih sedikit mendengung. Menurut dia, secara umum kondisi para korban mulai pulih.
Tidak hanya bantuan medis, Kementerian Sosial juga akan memberikan dukungan lanjutan.
"Kami akan berikan rehabilitasi sosial, pemulihan psikososial, hingga akses program pemberdayaan jika dibutuhkan," kata Gus Ipul.
Proses asesmen untuk dukungan ini akan dilakukan secara rutin bersama orangtua dan Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Sebelumnya, insiden ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang di masjid lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, mengakibatkan puluhan korban luka-luka.
Saat kejadian, para korban sedang melaksanakan salat Jumat. Akibat ledakan yang diduga terjadi beberapa kali itu, sejumlah korban dilaporkan mengalami gangguan pendengaran dan sebagian lainnya harus menjalani tindakan operasi akibat serpihan.


















