BEM SI Mulai Gelar Aksi Indonesia Gelap 3 Hari

Berdasarkan unggahan @bemsi.official, aksi serentak Indonesia Gelap pada 17 Februari 2025 akan berlangsung di sejumlah titik. Beberapa kota yang akan menggelar aksi hari ini adalah Jakarta, Bandung, Lampung, Surabaya, Malang, Samarinda, Banjarmasin, Aceh, dan Bali.

Titik aksi mahasiswa akan berlangsung di kantor pemerintahan daerah masing-masing. “Iya, di kantor pemerintahan dan DPRD di masing masing daerah,” kata Agung.

Agung mengatakan diperkirakan ratusan mahasiswa akan turun ke jalan dalam kegiatan tersebut.

“500 lebih,” kata Agung saat ditanya jumlah massa aksi yang diperkirakan turun di wilayah Jakarta.

Aksi serentak direncanakan tidak hanya berlangsung satu hari. BEM SI mengagendakan aksi serupa berlangsung hingga 19 Februari 2025.

“Iya,” ucap Agung, saat dikonfirmasi apakah aksi akan berlangsung selama tiga hari.

Pada 18 dan 19 Februari aksi diagendakan berlangsung di Jakarta, Pontianak, Jambi, Kepualauan Riau, Riau, Malang, Sumatra Utara, Yogyakarta, Semarang, Palangkaraya, Padang, dan Makassar.

Bahkan, di beberapa daerah aksi akan berlangsung hingga 20 Februari 2025. "Rencana ini untuk pantikan di semua daerah dan nasional dan nanti akan terus berlanjut di beberapa titik daerah sampai tanggal 20 Februari 2025," kata Agung.

BEM SI melakukan demonstrasi serentak untuk menyuarakan soal efisiensi aggaran dan beberapa program yang kurang tepat.

Ada empat hal yang diserukan BEM SI dalam aksi kali ini. Pertama, mereka menuntut pemerintah mengevaluasi kebijakan efisiensi anggaran kementerian, agar tidak merugikan pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.

Selain itu, BEM SI meminta pemerintah memperbaiki konsep dan implementasi program makan bergizi gratis (MBG), agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kebijakan lainnya.

“Mendesak adanya evaluasi mendalam terh-adap kinerja kabinet, dengan mempertim-bangkan profesionalisme dan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama,” tulis BEM SI dalam seruannya.

BEM SI juga mengajak seluruh elemen masyarakat, akademisi, dan mahasiswa untuk terus mengawal kebijakan pemerintah, agar tetap berpihak kepada kesejahteraan rakyat dan prinsip keadilan sosial.