Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra bersama bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Sementara, Direktur Lembaga Riset Publik (LRP) Muhamad Yunus mengatakan, figur cawapres pendamping Prabowo menjadi pembicaraan publik. Hal itu mengingat dari berbagai survei, posisi elektabilitas Prabowo sering berada di posisi pertama, baik di putaran pertama maupun kedua.
Oleh sebab itu, kata Yunus, dengan siapa pun berpasangan, Ketua Umum Gerindra itu kemungkinan besar akan memenangi pilpres. Sehingga, pertimbangan siapa yang menjadi cawapresnya tidak semata-mata bertumpu pada elektabilitas, tetapi juga mempertimbangkan faktor kapabilitas dan pengalaman.
Duet Prabowo-Yusril dinilai masih terbuka lebar jelang tahapan pendaftaran pasangan calon presiden dan cawapres Pemilu 2024.
"Nama Yusril mulai mencuat karena dianggap memiliki kualitas personal yang tidak dipunyai nama lain, yang digadang-gadang bakal mendampingi Prabowo," kata dia.