Perjuangan Elizabeth Avalos Mencari Anaknya dari Argentina ke Indonesia

Saya ke sini karena saya membutuhkan bantuan masyarakat Indonesia untuk membantu menyebarkan kabar ini. Saya ingin banyak orang tahu tentang kejadian ini supaya jika ada yang melihat mereka, bisa langsung menghubungi saya. Karena Jorge kerap menceritakan kisah palsu tentang saya.

Ayahnya membawa Alum tanpa seizin saya dari sekolahnya sejak 4 Juni 2017. Dia bersama seorang wanita [bernama Candela Gutierrez] berpura-pura menjadi keluarga, biasanya mereka akan mengatakan bahwa mereka berasal dari Spanyol atau Meksiko. Mereka selalu mengganti asal mereka, mengubah nama mereka dan menggunakan nama palsu.

Kabar terakhir pada 2 Februari kemarin mengatakan mereka sedang berada di Toraja, Sulawesi Selatan. Mereka melakukan perjalanan dengan cara menumpang kendaraan orang lain dan kebanyakan orang bersedia mengangkut mereka karena Alum.

Saat ini sepertinya Alum dalam kondisi sehat, tetapi bulan lalu ada yang memberi tahu saya bahwa Alum sering menangis, berteriak, sementara ayahnya dan perempuan tersebut tidak melakukan apa-apa.

Saya bertemu dengannya di wilayah Selatan Argentina saat liburan musim panas. Ia merupakan seorang penyanyi berusia 41 tahun. Dia sangat tinggi, dengan rambut panjang yang terkadang dikuncir.

Sepengetahuan saya Jorge tidak punya tato atau pun luka di tubuhnya, tapi dia sangat mudah dikenali karena sangat tinggi.

Yang mungkin masyarakat juga perlu tahu adalah, Jorge pernah melakukan kekerasan pada saya. Ia pernah memukul saya saat kami masih bersama. Pertama kali ia melakukan itu saya tidak melapor karena saya takut. Saya pikir itu hanya akan terjadi satu kali itu saja. Saya juga khawatir karena proses pelaporan pasti rumit, apalagi saya punya anak. Tapi kemudian ia melakukan itu lagi kami pun berpisah.

Kami tinggal bersama selama dua tahun kemudian berpisah sejak 2013.

Ini memang bukan pertama kalinya ia membawa kabur Alum, tetapi biasanya hanya di Argentina saja. Saya tidak bisa menghitung berapa kali ia membawa kabur Alum, tetapi ia pernah membawa pergi Alum tanpa kabar selama 20 hari. Ia masih berada di Argentina, tapi saya tidak mendengar kabar apapun tentang Alum karena dia mematikan telepon genggamnya. Saat saya datangi rumahnya pun ia tidak ada di sana.

Dia memang telah mengimpikan untuk melakukan ini sejak lama. Ia pernah mengatakan pada saya bahwa ia ingin jalan-jalan dengan putrinya. Dia tidak mau Alum sekolah karena menurutnya sekolah itu tidak baik. Dan dia berpikir bahwa hidup nomaden seperti ini lebih baik, dan itu salah satu alasan kami berpisah.

Saya sudah menduga bahwa Jorge akan melakukan hal seperti ini. Saya pernah mengatakan ini di hadapan pengadilan tetapi mereka terus menenangkan saya. Mereka bilang dia tidak akan melakukan ini karena dia bukan pria yang bodoh. Tapi saya selalu tahu bahwa Jorge sangat mungkin melakukan hal semacam ini.

Saat ini ayahnya berada dipenjara karena keluarganya membantu merencanakan kaburnya Jorge secara ilegal. Saat ini kakak perempuannya dan pengacaranya sedang dalam proses di pengadilan, sementara ayahnya sudah berada di penjara.

Saat Jorge dan Alum baru saja kabur dari Argentina dan berada di Bolivia, ayahnya datang ke sana untuk memberikan uang tunai karena mereka sadar bahwa kartu kredit maupun transfer uang akan membuat mereka terlacak. Mereka merencanakan semuanya, dan ayahnya pergi ke Bolivia untuk memberikan uang dan barang-barang yang mereka butuhkan.

Sebenarnya saya tidak ingin berkata apa-apa padanya karena saya tidak ingin berurusan apapun lagi dengan dia seumur hidup saya. Tapi mungkin jika dia bisa berpikir lebih baik, saya harap dia akan membawa Alum ke Kedutaan Besar Argentina, atau ia bisa meninggalkan Alum di tempat yang mudah untuk kami tolong. Saya tidak minta apapun dari dia karena saya tahu ia tidak peduli pada saya.

Yang terpenting adalah kami mengetahui informasi secepatnya dan kami akan menghubungi kepolisian setempat. Pihak kedutaan bisa dihubungi 24 jam di sambungan darurat: 0816 919121.

—Rappler.com