Malang, IDN Times - Baru-baru ini beredar beberapa foto di Twitter yang diduga merupakan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang. Foto tersebut diunggah oleh akun twitter @sociotalker dan diduga diambil dari rekaman CCTV ruangan IGD. Dalam foto tersebut terlihat IGD sedang penuh dengan pasien sementara beberapa orang dengan menggunakan pakaian hazmat lengkap tengah memberi perawatan.
Beredar Foto Diduga IGD RSSA Membludak, Begini Penjelasannya

1. Belum bisa pastikan dari mana foto tersebut
Kasubbag Humas RSSA, Donny Iryan menyampaikan bahwa pihaknya belum mengetahui dari mana foto-foto terdebut berasal. Hanya saja pihaknya menyebut ruangan yang tampak dalam foto memang menyerupai ruangan IGD in COVID-19 di RSSA. Donny menyebut bahwa dalam beberapa hari terakhir okupansi pasien di IGD in COVID-19 RSSA memang cukup tinggi.
"Lebih dari 85 persen okupansi pasien yang masuk. Itu akhirnya membuat ruang perawatan sering penuh," terangnya Sabtu (19/12/2020).
2. Ruang perawatan penuh, pasien tertahan di IGD
Lebih jauh, Donny menyebut bahwa ketika ruang perawatan penuh, maka pasien yang baru masuk tentu tak bisa dipindahkan ke ruang perawatan. Akibatnya, sejumlah pasien memang tertahan di IGD dan dirawat ditempat tersebut bahkan sampai meluber. Antisipasi yang dilakukan RSSA adalah dengan memodifikasi kapasitas IGD in COVID-19 yang sebelumnya hanya berkapasitas 20 bed menjadi 30 bed.
"Selain itu, kami juga memodifikasi ruang-ruang disekitar IGD in COVID-19 untuk merawat pasien," tambahnya.
3. Ubah beberapa ruang jadi tempat perawatan COVID-19
Selain itu, beberapa ruang seperti ruang HD yang biasanya untuk pelayanan umum juga diubah menjadi ruangan perawatan pasien COVID-19. Ada sekitar 10 bed yang digunakan untuk perawatan. Selain itu, ruang 26 yang sebelumnya untuk pasien stroke juga dimodifikasi untuk perawatan COVID-19. Pasien stroke yang sebelumnya dirawat ditempat tersebut dipindahkan ke tempat lain.
"Insya Allah untuk ruangan ini bisa tersedia 43 bed. Meskipun belum bisa dimaksimalkan sepenuhnya. Karena kami juga mengukur kemampuan tenaga kesehatan yang ada," sambungnya.
4. Tak membantah bed penuh
Terlepas dari itu, Donny tak memungkiri bahwa jumlah bed yang tersedia untuk pasien COVID-19 penuh. Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir penambahan kasus COVID-19 di Kota Malang memang cukup tinggi. Untuk itu pihaknya meminta kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam segala aktifitas.
"Sebentar lagi juga akan ada libur panjang. Masyarakat harus benar-benar berhati-hati dan memperhatikan protokol kesehatan. Jangan sampai libur panjang ini justru jadi bumerang," tandasnya.