Baru-baru ini, warganet Indonesia dihebohkan dengan peredaran video yang berjudul "Bunuh Ahok Sekarang Juga" di media sosial. Di dalam video tersebut memperlihatkan anak-anak yang sedang pawai obor dengan riang gembiranya menyanyikan lagu dengan judul "Bunuh si Ahok Sekarang juga" dengan melodi lagu Menanam Jagung di Kebun Kita.
Menanggapi video itu, Koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengaku khawatir benih-benih kebencian yang muncul dari anak-anak akan menjadikan mereka kelompok radikal baru di masa mendatang.
Menurut dia, sejumlah hal yang harus dievaluasi adalah materi Pendidikan Agama Islam (PAI) termasuk kualitas gurunya. Ubaid mengatakan pihaknya melihat konten agama Islam di sekolah umum relatif masih mengajarkan hal-hal yang intoleran terhadap warga yang berbeda. Sehingga, jelas dia, ada anggapan bahwa ‘saya muslim’ dan ‘anda kafir.’
Menurut Ubaid, anak-anak tersebut dikhawatirkan akan tumbuh dengan memusuhi kelompok yang berbeda dengan dirinya sebagai orang Islam.
Diketahui, video yang menyebar di media sosial itu merekam anak-anak berteriak dan bernyanyi dengan kalimat yang mengandung kekerasan, diduga diambil saat pawai menyambut bulan Ramadan di satu kawasan di Jakarta, Rabu (24/5).
Dalam video yang diambil pada malam hari itu tampak anak-anak dan orang dewasa berpakaian serba putih berpawai membawa bendera dan obor dengan kalimat yang diucapkan adalah: “bunuh … bunuh … bunuh si Ahok … bunuh si Ahok sekarang juga.”
JPPI meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera mengevaluasi materi ajaran PAI yang mengajarkan intoleransi. Ubaid menuturkan pihaknya meminta agar pendidikan guru PAI pun dapat menggandeng organisasi Islam moderat macam NU dan Muhammadiyah yang relatif memiliki pandangan toleran terhadap kelompok lainnya.
