Nduga, IDN Times – Kepala Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (20/5/2023).
Kunjungan tersebut diketahui dalam rangka memberikan semangat kepada para personel Ops Damai Cartenz 2023 yang sedang melaksanakan upaya penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Donny Charles Go, mengatakan, kunjungan kerja itu juga untuk memberikan dukungan kepada para personel agar tetap semangat dalam misi penyelamatan pilot Susi Air yang selama ini masih berada di tangan KKB pimpinan Egianus Kogoya
"Kunjungan kerja Ka Ops Damai Cartenz ke kabupaten Nduga ini adalah memberikan dukungan kepada anggota di lapangan dan mengecek kondisi para personel agar upaya penyelamatan pilot Susi Air bisa dapat berjalan dengan baik," ujarnya, Sabtu (20/5/23).
Kombes Pol Donny memastikan, upaya penyelamatan Kapten Phillip Marc Merthen akan dilakukan semaksimal mungkin.
Dia mengatakan, keselamatan pilot menjadi hal yang mendasari operasi penyelamatan digelar. Itulah sebabnya, upaya pendekatan budaya pun terus dilakukan.
"Dengan kedatangan Ka Ops Damai Cartenz 2023 ini akan semakin menambah semangat kegigihan personel mengejar KKB dan mohon doa untuk misi ini segera berhasil," ungkapnya.
Diketahui, penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Phillip Marc Merthen oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya telah berlangsung selama 3 bulan lebih sejak 7 Februari 2023 lalu.
Kapten Phillip awalnya disandera oleh kelompok Egianus Kogoya pada saat dirinya bersama beberapa penumpang mendarat dengan pesawat Susi Air PK-BVY di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga.
Tak hanya melakukan penyanderaan, Egianus Kogoya bersama pasukannya juga melakukan pembakaran pesawat Susi Air tersebut.
Hingga kini, berbagai upaya telah dilakukan oleh TNI-Polri. Mulai dari upaya negosiasi, penegakkan hukum hingga menaikan status siaga tempur.
Tidak sedikit juga anggota TNI-Polri yang telah gugur dalam misi penyelamatan pilot Susi Air ini. Begitu pun para warga sipil yang terpaksa mengungsi meninggalkan kampung halamannya karena kontak tembak yang kerap terjadi.