Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, pada November 2021 sejumlah siklon tumbuh di dekat wilayah Indonesia. Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab mengatakan, periode pembentukan siklon dekat wilayah Indonesia terjadi pada April-November.
"Siklon Seroja yang pernah terjadi terjadi pada April 2021 lalu," ujar Fachri dalam acara webinar, Jumat (3/12/2021).
Fachri menerangkan, intensitas terbentuknya siklon setiap tahunnya semakin meningkat. Berdasarkan catatan BMKG, pada 2008 ada Siklon Durga, 2009 Siklon Krrily, 2010 Siklon Anggrek, 2014 Siklon Bakung.
Kemudian pada 2017 ada Sikon Gempaka dan Siklon Dahlia, 2018 Siklon Flamboyan dan Siklon Kenanga, 2019 Siklon Lili, 2020 Siklon Mangga. Pada 2021 terbentuk Siklon Seroja pada April dan Siklon Teratai di 1 Desember.
"Artinya makin intens dan setiap tahun ada (siklon)," katanya.
Sebelumnya, BMKG menyampaikan ada pertumbuhan Siklon Teratai yang berasal dari bibit Siklon Tropis 92S. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan analisis per 1 Desember 2021 pukul 16.00 WIB, bibit Siklon 92S saat ini sudah berada di Sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung.
"Dalam waktu 3 jam bibit siklon ini akan semakin menguat dan akan lahir menjadi siklon, dan Jakarta Tropical Cyclon Warning Center (TCWC) telah menyiapkan nama menjadi Siklon Tropis Teratai," ujar Rita dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/12/2021).
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, saat ini ada tiga sistem aktif yang memantau mengenai siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia.
"Satu di utara Papua ada Siklon Tropis Nyatoh, kedua yang akan lahir pada jam 19.00 WIB itu Siklon Tropis Teratai, itu dari bibit Siklon 92S, ketiga ada yang masih bibit Siklon Tropis 94W di utara Sumatra Utara atau Aceh," kata Guswanto.
Guswanto menerangkan, Siklon Tropis Teratai dapat menimbulkan angin kencang. Kecepatan angin bisa terjadi sekitar 10-24 knot pada 24 jam ke depan.
Wilayah yang terdampak angin kencang ada di Jakarta dan Banten. Selain itu, wilayah yang terdampak yakni Lampung, Bengkulu, dan Jawa Barat.
"Kalau curah hujan akibat badai Tropis Teratai," katanya.