Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bibit siklon tropis 93S, siklon tropis, BMKG
Prediksi bibit siklon tropis 93S yang terpantau BMKG di wilayah Samudra Hindia sebelah barat daya Jawa Barat. (www.instagram.com/@infobmkg)

Intinya sih...

  • BMKG memperingatkan perkembangan bibit siklon tropis 93S yang berpotensi menjadi siklon dalam 24 jam ke depan.

  • BNPB mengingatkan potensi cuaca ekstrem hingga Selasa (23/12) di beberapa wilayah Indonesia.

  • Korban meninggal dunia akibat banjir di Pulau Sumatra terus bertambah, mencapai 1.090 jiwa dengan 186 orang masih belum ditemukan atau hilang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan perkembangan bibit siklon tropis 93S yang berpotensi menjadi siklon dalam 24 jam ke depan. Dampak tak langsung fenomena ini diperkirakan memengaruhi cuaca dan kondisi perairan di beberapa wilayah Indonesia. Peringatan ini dikeluarkan berdasarkan analisis terbaru Minggu (21/12/2025) pukul 19.00 WIB.

"Dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 93S berpotensi memengaruhi kondisi cuaca dan perairan di sejumlah wilayah antara lain angin kencang di wilayah Lampung dan Banten. Gelombang laut tinggi berkisar 1,25 meter hingga 2,5 meter di sejumlah wilayah," tulis BMKG melalui akun resmi media sosialnya.

Gelombang tinggi diprediksi terjadi di Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga NTB, Selat Bali bagian selatan, Samudera Hindia barat Mentawai hingga Lampung, serta Samudera Hindia selatan Banten hingga NTB. BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan pelaku kegiatan pesisir, untuk tetap waspada.

1. BNPB prediksi hujan lebat dan angin Kencang Hingga 23 Desember

ilustrasi hujan (unsplash.com/Alvin Leopold)

BNPB mengingatkan potensi cuaca ekstrem hingga Selasa (23/12). Hujan sedang hingga lebat dengan angin kencang berpotensi terjadi di Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Wilayah tersebut meliputi Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Wilayah lain yang berpotensi terdampak termasuk Papua, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, hingga Sulawesi Utara. Abdul meminta pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

"Masyarakat diimbau juga memantau informasi cuaca dan peringatan dini secara berkala, memelihara saluran drainase, memangkas material dahan pohon yang ringan hingga segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman apabila hujan lebat berlangsung lama sesuai instruksi petugas di lapangan," katanya..

2. Korban jiwa banjir Sumatra tembus 1.090 Orang

Kondisi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat usai dihantam banjir dan longsor. (Dokumentasi BNPB)

Sementara, korban meninggal dunia akibat banjir di Pulau Sumatra terus bertambah. ‎Berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 21 Desember pukul 06.00, korban jiwa bencana Sumatra mencapai 1.090 jiwa.

‎Jumlah korban jiwa akibat bencana Sumatra masih berpotensi meningkat. Sebab BNPB mencatat terdapat 186 orang yang masih belum ditemukan atau hilang. BNPB juga melaporkan ada lebih dari 7 ribu jiwa mengalami luka-luka.

‎Korban jiwa paling banyak tercatat di Provinsi Aceh. Sebanyak 472 jiwa meninggal imbas banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah paling ujung utara nusantara tersebut.

3, klaim situasi penanganan bencana masih terkendali

Kondisi Jembatan Kembar Silaiang yang tertimbun material longsor di Kabupaten Padang Panjang. (www.instagram.com/@musik_bakato)

‎BNPB juga mencatat terdapat 147.236 rumah rusak akibat banjir dan tanah longsor. Ribuan fasilitas publik, termasuk sekolah, jembatan, fasilitas kesehatan, dan rumah ibadah yang tersebar di tiga provinsi tersebut juga mengalami kerusakan setelah diterjang banjir dan tanah longsor.

‎Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah segera membangun rumah hunian sementara dan hunian tetap bagi korban terdampak bencana Sumatra. Dia mengklaim pemerintah memiliki anggaran dan sudah disiapkan untuk pembangunan hunian itu. 

‎Selain itu, Prabowo berencana segera membentuk badan atau satuan tugas (satgas) rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana di Sumatra. Dia mengklaim situasi penanganan bencana masih terkendali.

“Kami sudah kerahkan untuk penanganan. Ini tiga provinsi dari total 38 provinsi, jadi situasi terkendali. Saya monitor terus," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan pada Senin kemarin.

Editorial Team