BNPB: Banjir di Sejumlah Titik Jabodetabek Sudah Surut

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sejumlah titik banjir di Jabodetabek sudah surut hari ini. Data tersebut diperbarui Senin (8/11/2021) pukul 09.30 WIB.
"Pantauan sejumlah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, wilayah DKI Jakarta seperti Kota Jakarta Timur, banjir berangsur surut," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya.
1. Genangan masih ada di sejumlah titik

Meski demikian, Muhari menjelaskan, genangan hingga kini masih ada di sejumlah titik. Misalnya di Jakarta Selatan di kawasan Pesanggrahan, Mampang dan Cipulir, masih terpantau ada genangan.
Selain itu, di Kota dan Kabupaten Bekasi juga masih ada beberapa genangan. Untuk di Kota Bekasi, genangan air masih ada di Perumahan Pondok Timur Indah dengan tinggi muka air berkisar 10-20 cm.
2. Ratusan orang terdampak banjir

Berdasarkan informasi dari BPBD DKI Jakarta, masih ada 52 KK atau 164 jiwa yang mengungsi. Kemudian di Jakarta Selatan ada 97 jiwa mengungsi.
"Banjir yang sempat menggenangi Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok telah surut. Dua wilayah administrasi di bawah Provinsi Banten yaitu Tangerang dan Tangerang Selatan, banjir surut dan aktivitas masyarakat kembali normal," katanya.
3. Jabodetabek berpotensi hujan dua hari ke depan

Muhari menerangkan, berdasarkan pengamatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Jabodetabek masih berpotensi hujan untuk dua hari ke depan. Oleh karena itu, warga di bantaran sungai diminta tetap waspada.
Berdasarkan prakiraan cuaca dalam dua hari ke depan, wilayah Jabodetabek masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Warga di tingkat kecamatan dapat mengakses informasi prakiraan cuaca melalui aplikasi BMKG.
Menyikapi musim hujan, pemerintah daerah dan warga diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mencegah maupun menghindari dampak bahaya hidrometeorologi.
"Masyarakat dapat memantau potensi bahaya, seperti genangan, melalui dashboard petabencana.id, maupun berpartisipasi memberikan informasi lapangan melalui sosial media yang selanjutnya akan ditampilkan pada dashboard tersebut," katanya.