Pre-Congress International Health Economics Association (IHEA) World Congress on Health Economic, yang rutin diselenggarakan oleh IHEA, Nusa Dua, Minggu (20/7). (Dok. BPJS Kesehatan)
Ghufron menyebut, saat ini BPJS Kesehatan tengah menyusun strategi belanja pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien melalui penguatan sistem rujukan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan peserta JKN mendapatkan layanan yang tepat di fasilitas kesehatan dan sesuai dengan kebutuhan medisnya, sehingga pemanfaatan layanan menjadi lebih optimal dan biaya pelayanan dapat terkendali.
“Tingginya permintaan layanan kesehatan dengan kualitas yang terus meningkat mendorong kami untuk terus berinovasi dan menjaga stabilitas Dana Jaminan Sosial,” ujar Ghufron dalam kegiatan Pre-Congress International Health Economics Association (IHEA) World Congress on Health Economic, yang rutin diselenggarakan oleh IHEA, Minggu (20/7).
Ghufron menyebut, meningkatnya klaim layanan kesehatan menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Program JKN. Untuk menjaga keberlanjutan Dana Jaminan Sosial (DJS) di tengah tren kenaikan klaim ini, diperlukan inovasi strategis agar dana yang dikelola dalam Program JKN tetap sehat.
“Keberlanjutan Program JKN tidak hanya ditentukan oleh cakupan kepesertaan semata, tetapi juga oleh kemampuan sistem dalam memastikan kualitas layanan tetap prima dan akses pelayanan kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tambah Ghufron.