Kolombia Kecam Tewasnya Petinggi Militer di Venezuela

Disebut diculik dan dibunuh oleh pembelot FARC

Jakarta, IDN Times - Kasus penculikan dan pembunuhan kembali terjadi di Kolombia, tapi kali ini menimpa seorang personel militer. Bahkan kali ini seorang perwira bernama Letnan Kolonel Pedro Enrique Pérez yang ditemukan tewas di Venezuela setelah beberapa bulan sebelumnya hilang diculik. 

Atas kasus pembunuhan ini, Jenderal Eduardo Enrique Zapateiro pada Jumat (3/9/2021) mengecam tewasnya seorang perwira militer di Venezuela ini dan menduga pembelot FARC ada di balik kematian Enrique Perez. 

Bahkan, di samping Enrique Perez, masih terdapat beberapa personel militer Kolombia lain yang ikut menjadi korban pasukan gerilya ELN dan pembelot FARC yang beroperasi di sepanjang perbatasan Kolombia-Venezuela. 

1. Enrique Pérez sudah hilang di Arauca sejak bulan April

Menurut keterangan dari Zapateiro, Letkol Pedro Enrique Pérez sudah diculik di Saravena, Arauca sejak 18 April lalu. Ia juga menyebutkan melalui sumber terpercaya bahwa kelompok pemberontak telah menculik perwira kita dan membawanya menuju ke teritori Venezuela dan kemungkinan ia sudah dieksekusi di sana. 

Jenderal Zapateiro juga mengungkapkan jika jasad Enrique Pérez masih belum ditemukan hingga kini. Namun, ia juga menduga pembelot FARC telah menahannya dan melakukan penyiksaan kepadanya yang melanggar HAM dan hukum kemanusiaan internasional. 

Dilansir dari EFE, pada 25 Agustus lalu, terdapat video berdurasi sekitar 25 detik yang memperlihatkan Perez dengan seragam lengkap dengan tangan diikat. Ia berkata, "Saya Letnan Kolonel Pérez Arciniegas Pedro Enrique. Saya mengucapkan salam untuk seluruh kelurga saya. Saya sangat ingin bertemu mereka."

2. Ditemukan beberapa personel militer Kolombia yang dibunuh oleh kelompok gerilya

Baca Juga: Ledakan Bom di Kantor Polisi Kolombia, 14 Terluka

Selain Enrique Perez, militer Kolombia pada Minggu (5/9/2021) menemukan personel militer Kolombia lain yang tewas, tepatnya di wilayah Sevilla, Valle de la Cauca. Seorang personel militer itu bernama Cristian Sebastián Calderón Jiménez (23) yang berpangkat letnan dua, dikutip dari El Heraldo

Berdasarkan keterangan resmi dari militer, Calderón sudah menghilang sejak hari Sabtu sore dan ditemukan sudah tidak bernyawa pada keesokan harinya. Militer Kolombia menduga Calderon diculik dan dibunuh oleh Front Compañía Adán Izquierdo, pasukan pembelot FARC yang menguasai wilayah Valle de la Cauca. 

Pada hari yang sama, militer kembali menemukan seorang personel militer Kolombia yang tewas. Namun kali ini lokasi kejadian di Provinsi Santander Utara yang tak jauh dari perbatasan Venezuela.

Korban bernama Jhon Jairo Cuéllar Llanos diduga tewas akibat terkena tembakan sniper dari pasukan pemberontak ELN. Diketahui kala itu, korban ikut dalam operasi militer di San Jose, Teorama, dilansir dari Market Research Telecast

3. Pembelot FARC tolak tudingan membunuh Kolonel Enrique Pérez

Kolombia Kecam Tewasnya Petinggi Militer di VenezuelaAtribut di seragam pasukan FARC Kolombia. (twitter.com/superstereo981)

Dikutip dari Market Research Telecast, pasukan pembelot FARC dari Front José María Córdoba ke 28 menyangkal jika pihaknya sudah membunuh Letnan Kolonel Pedro Enrique Pérez. Sedangkan pemimpin kelompok gerilya yang diketahui bernama Antonio Medina yang berdiri di sebelah Letkol Perez menolak sebutan pembunuhan. 

"Kami menolak keras kasus positif palsu dari media yang menyebutkan sesuai yang diutarakan oleh Jenderal Zapateiro. Pasalnya ia tidak bertanggung jawab menyebut tindakan ini dan berbohong pada seluruh negara dan keluarganya, apabila Letkol Pedro Enrique Pérez Arciniegas telah dieksekusi." kata Medina. 

"Kami tahu jika ini akan menjadi kemenangan besar bagi Tentara Nasional jika kami membunuh Kolonel Perez, karena arogansi dan kebanggaan mereka. Maka mereka tidak mau mengakui bahwa salah seorang anggotanya menjadi tawanan perang." tuturnya. 

Bahkan Medina juga menyebut meski sudah lebih dari 100 hari penculikan, tidak ada upaya pemerintah untuk melakukan negosiasi untuk mengembalikan personel militernya kepada keluarganya. "Ini menunjukkan pemerintah telah melupakan salah seorang anggota militernya."

Baca Juga: Kolombia Ekstradisi Anggota Gerilya ELN ke AS

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya