6 Warga di Kabupaten Tulungagung Suspek Antraks
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulungagung, IDN Times - Sejumlah warga di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, dinyatakan suspek antraks oleh Dinas Kesehatan setempat. Mereka menunjukkan gejala tertular penyakit dari hewan.
Sebelumnya puluhan hewan ternak di desa tersebut mati secara mendadak. Dari hasil pemeriksaan terhadap satu sampel hewan yang mati, penyebabnya adalah bakteri antraks. Hingga saat ini belum diketahui pasti asal penyebaran bakteri tersebut. Instansi terkait masih terus melakukan penelitian epidemiologi terkait temuan ini.
1. Hasil temuan Dinas Kesehatan Tulungagung
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad mengatakan, setelah mereka mendengar temuan kasus antraks pada hewan ternak, mereka lalu melakukan penelitian ke penduduk sekitar. Hasilnya mereka menemukan enam orang yang menunjukkan gejala tertular bakteri tersebut.
Para pasien mengalami gejala penyakit kulit, seperti kulit melepuh yang dan terdapat lingkaran berwarna hitam di bagian tengahnya. Gejala ini menyerupai penyakit antraks pada manusia.
"Kita menemukan ada 6 orang yang mengalami gejala penyakit kulit tersebut, mereka kemudian kami obati dan kita isolasi agar tidak melakukan mobilitas," ujarnya, Senin (07/6/2021).
Baca Juga: 29 Ternak di Tulungagung Mati karena Anthrax
2. Sampel darah dan luka dikirim ke laboratorium
Petugas kemudian mengambil sampel dari para pasien ini, untuk dikirimkan ke laboratorium. Sampel yang diambil berupa darah dan bagian kulit yang mengalami luka. Pengiriman sampel ini bertujuan untuk mengetahui pasti penyebab penyakit yang diderita oleh warga. Terlebih sebelumnya sudah ditemukan kasus anthrax di desa tersebut.
"Kita belum bisa memastikan penyebabnya, saat ini statusnya masih suspect, kita tunggu dulu hasil uji laboratorium untuk mengetahui pasti penyebabnya," tuturnya.
3. Sebelumnya ternak mati di desa tersebut karena Antraks
Sebelumnya sebanyak 29 ekor hewan ternak yang terdiri dari sapi dan kambing di desa tersebut mati mendadak. Kasus kematian ini sudah terjadi sejak awal bulan Mei lalu. Tim dari Dinas Peternakan setempat lalu mengambil sampel dari satu sapi yang mati. Selain itu mereka juga mengambil sampel dari 44 ekor sapi yang masih hidup. Hasilnya sapi yang mati ini diketahui karena bakteri antraks. Mereka kemudian mengisolasi seluruh hewan ternak beserta hasil produksinya di desa tersebut.
Baca Juga: Kematian Puluhan Ternak di Tulungagung karena Anthrax
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.