Ada Relawan Pemakaman Berbayar, Satgas Desa Tulungagung Belum Optimal

Tak ada yang mau jadi relawan pemakaman

Tulungagung, IDN Times - Selama penerapan PPKM Level 4 di Tulungagung, Satgas tingkat desa dituding melempem oleh sejumlah pihak. Selain masalah pemakaman jenazah pasien COVID-19 yang menimbulkan polemik, masih adanya pesta hajatan pernikahan yang dilakukan oleh warga menjadi salah satu indikasinya. Padahal mereka memiliki alokasi Dana Desa (DD) yang bisa digunakan untuk keperluan penanganan COVID-19.

Pemakaman pasien COVID-19 di Tulungagung memang menjadi sorotan. Ini karena mereka tak punya relawan khusus pemakaman di tingkat desa. Walhasil, keluarga pasien memanfaatkan jasa relawan pemakaman berbayar dengan tarif Rp1,5 juta untuk sekali pemakaman pasien COVID-19.

1. Bantah melempem, penindakan hajatan domain Satgas kecamatan

Ada Relawan Pemakaman Berbayar, Satgas Desa Tulungagung Belum OptimalSatgas COVID-19 Tulungagung bubarkan perta hajatan pernikahan di hari pertama PPKM Level 4. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Ketua Forum Komunikasi Pemerintah Desa (FKPD) Tulungagung, Anang Mustofa membantah tudingan tersebut. Menurutnya pemakaman jenazah pasien COVID-19 dan maraknya perta hajatan pernikahan merupakan dua hal yang berbeda.

Untuk pemakaman memang menjadi wewenang Satgas desa, namun terkait pesta hajatan pernikahal hal tersebut merupakan kewenangan Satgas tingkat Kecamatan.

"Tidak ada kepala desa yang mengizinkan adanya hajatan pernikahan, kita selalu melaporkan adanya kerumunan ke kecamatan, seharusnya penindakan kewenangan satgas kecamatan, bukan di tingkat desa," ujarnya, Selasa (03/8/2021).

2. Beberapa desa kesulitan mendapatkan relawan

Ada Relawan Pemakaman Berbayar, Satgas Desa Tulungagung Belum OptimalProsesi pemakaman salah satu pasien COVID-19 di Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Meskipun begitu Anang mengakui peran satgas desa selama ini kurang optimal. Minimnya sosialisasi dan edukasi yang diberikan pemerintah ke warga membuat beberapa desa kesulitan mendapatkan relawan. Terutama relawan untuk memakamkan jenazah pasien COVID-19.

Keluarga relawan banyak yang keberatan dan khawatir akan paparan virus tersebut. "Ini memang menjadi tugas Satgas desa, di satu sisi penanganan COVID-19 ini harus dilakukan bersama-sama warga, tidak bisa hanya pemerintah desa saja" terangnya.

Baca Juga: Satgas Desa di Tulungagung Diminta Makamkan Jenazah Pasien COVID-19

3. Pemerintah harus turba dan evaluasi satgas desa

Ada Relawan Pemakaman Berbayar, Satgas Desa Tulungagung Belum OptimalProsesi pemakaman salah satu pasien COVID-19 di Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Menurutnya pemerintah harus melakukan turba dan melakukan evaluasi terhadap satgas desa yang dinililai kurang optimal. Pemerintah harus membantu kendala yang dialami oleh desa tersebut, untuk meningkatkan peran satgas dalam penanganan dan pencegahan COVID-19.

Sesuai aturan, pemerintah desa harus mengalokasikan minimal 8 persen dari Dana Desa, untuk program tersebut. "Pemerintah Desa harus mampu hadir di masyarakat dalam rangka penanganan COVID-19 ini, sosialisasi dan edukasi perlu terus dilakukan," pungkasnya.

Baca Juga: Minim Tenaga, Ada Relawan Pemakaman COVID-19 Berbayar di Tulungagung

Bramanta Pamungkas Photo Verified Writer Bramanta Pamungkas

peternak huruf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya