Ini Hasil Pembedahan Bangkai Paus Kepala Melon di Tulungagung

Paus tersebut berjenis kelamin betina

Tulungagung, IDN Times - Paus kepala melon yang mati setelah terdampar di Pantai Sidem, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung beberapa waktu lalu telah dibedah oleh tim Fakultas Kedokteran Hewan Unair Surabaya. Hasilnya diketahui bahwa mamalia tersebut mengalami pendarahan rahim (endometritis) dan kelaparan. Petugas tidak menemukan adanya makanan dalam lambung maupun usus mamalia ini.

1. Jenis kelamin paus kepala melon betina

Ini Hasil Pembedahan Bangkai Paus Kepala Melon di TulungagungPetugas lakukan nerokropsi pada bangkai paus kepala melon. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Drh Bilqisthi Ari Putra dari Departemen Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Unair Surabaya menerangkan, dari hasil nekropsi atau pembedahan ini diketahui jenis kelamin Paus kepala melon yang terdampar ini adalah betina. Tidak bisa dipastikan usia hewan ini, namun yang pasti paus tersebut masih berusia produktif.

"Tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, yang jelas masih produktif," ujarnya, Kamis (30/9/2021).

2. Tidak temukan makanan di lambung dan usus

Ini Hasil Pembedahan Bangkai Paus Kepala Melon di TulungagungPetugas lakukan nerokropsi pada bangkai paus kepala melon. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Hasil nekropsi juga menunjukan lambung dalam keadaan kosong. Mereka tidak menemukan adanya makanan di lambung dan usus. Diduga mamalia laut ini sakit sehingga tidak mau makan, atau karena sedang mencari makan dan tidak ketemu makanannya.

Adanya temuan pendarahan di dalam kandungannya juga memastikan hewan ini tidak dalam kondisi baik. “Kami juga belum bisa memastikan, apakah pendarahan itu karena baru saja kawin, keguguran atau ada infeksi di kandunganya,” tuturnya.

Baca Juga: Mati Setelah Terdampar di Tulungagung, Paus Kepala Melon Dibedah

3. Belum bisa dipastikan penyebab terdampar

Ini Hasil Pembedahan Bangkai Paus Kepala Melon di TulungagungPetugas lakukan nerokropsi pada bangkai paus kepala melon. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Dalam pemeriksaan ini mereka mengambil 23 sampel, di antaranya sensor, otak, jantung, lambung, usus dan hati. Hasil nekropsi ini belum bisa memastikan alasan mengapa mamalia yang dilindungi ini terdampar.

Mereka masih memerlukan waktu lagi untuk menganalisa data yang ada. Setelah dianalisa, mereka akan melaporkan seluruh hasil nekropsi berserta hasilnya ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). "Membutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu lagi," pungkasnya.

Baca Juga: Usai Viral, 3 Ekor Paus Melon Ditemukan Mati di Teluk Bima

Bramanta Pamungkas Photo Verified Writer Bramanta Pamungkas

peternak huruf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya