Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bekerjasama dengan Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia melaksanakan Lokakarya Jurnalisme Lingkungan Hidup dengan tema “Menulis untuk Alam, Menyuarakan Lingkungan Hidup” pada 26-27 September 2023 di Hotel Mercure dan TWA Mangrove PIK, Jakarta Utara. (Dok. BRGM)
Hal yang sama dikatakan oleh Dr. Hayu Prabowo selaku perwakilan LPLH SDA-MUI. MUI, kata dia, merupakan payung dari ormas-ormas Islam yang ada di Indonesia.
"Kami telah menyajikan fatwa yang bersifat absolut, bukan hanya mewakili kepentingan masyarakat, melainkan juga visi misi negara. Saat ini kami telah menghadirkan masjid ramah lingkungan hingga eco-living. Terakhir, MUI sedang menyusun tentang Fatwa Perubahan Iklim.”
Linda Bangun selaku perwakilan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) juga menceritakan kontribusi gereja dalam upaya pemulihan lingkungan hidup.
“Dalam setiap kegiatan, gereja-gereja telah mengimplementasikan untuk mengurangi sampah plastik dan menebarkan eco-enzim di lingkungan yang telah terkontaminasi setiap tiga bulan sekali. KWI memiliki program Rumah Sinergi berbasis pemilahan sampah, nilai sampah yang dihasilkan digunakan untuk memberikan donasi beasiswa bagi pemulung.”
Setelah melaksanakan dialog lintas agama, 34 peserta dari ormas keagamaan lanjut melakukan aksi tanam mangrove di TWA Mangrove PIK sebagai wujud nyata kepedulian untuk mengurangi emisi karbon.
Seluruh peserta perwakilan ormas keagamaan mengikuti Lokakarya Jurnalisme Lingkungan Hidup di Hotel Mercure Jakarta Indah Kapuk.
Terakhir, peserta lokakarya dari berbagai lembaga keagamaan diharapkan dapat memberikan edukasi sekaligus mengambil peran khususnya bagi generasi muda dengan mengoptimalkan penggunaan sosial media, melalui pendekatan jurnalisme dengan menghadirkan narasi yang tepat dan dapat dipahami oleh para umat beragama maupun masyarakat umum tentang pelestarian lingkungan hidup. (WEB)