Budi Gunawan: Makan Bergizi Gratis Tingkatkan IQ Anak 15 Poin

07 Nov 2024, 15:46 WIB

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) Budi Gunawan saat memberi paparan dalam rapat koordinasi nasional pemerintah pusat dan daerah tahun 2024 di SICC, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024). (Humas Kemendagri).

Intinya sih...

Riset menunjukkan peningkatan IQ dunia sebesar 2,2 poin selama 72 tahun akibat pemenuhan gizi yang membaik.
Program makan bergizi gratis dapat meningkatkan IQ anak sebesar 15 poin menurut majalah The Economist edisi Juli 2024.
Swasembada pangan diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan mengatasi penghambat utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam), Budi Gunawan, menyebutkan gambaran dari hisel riset yang dilakukan oleh James Flynn di 72 negara memperlihatkan bahwa dalam durasi 72 tahun, dari 1948 hingga 2020, IQ masyarajat dunia naik menjadi 2,2 poin karena pemenuhan gizi yang membaik.

Dalam majalah The Economist edisi Juli 2024, ujar Budi, juga menunjukkan bahwa program makan bergizi gratis mampu meningkatkan IQ anak sebesar 15 poin.

"Untuk memenuhi kebutuhan akibat pertumbuhan populasi Indonesia di atas 300 juta orang, maka diperlukan kemampuan kita di bidang swasembasa pangan dan energi untuk menjamin kemandirian kita dan daya saing Indonesia," kata Budi saat menjadi narasumber di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024 dengan tema “Implementasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045,” di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024)

1. Swasembada perlu untuk pertumbuhan ekonomi

Petani di Lombok Barat sedang menanam padi pada Oktober lalu. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut Budi Gunawan, swasembada pangan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional untuk mendukung program pemerintah.

"Jika swasembada ini tidak merata, maka pertumbuhan ekonomi kita akan berkurang menjadi 1,8 persen dari potensi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

2. Faktor penghambat pertumbuhan ekonomi

Para petani di Polongbangkeng, Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengadang alat berat milik PTPN, beberapa waktu lalu/Istimewa

Budi Gunawan mengemukakan, penghambat utama pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah karena faktor ketidakstabilan di bidang politik dan keamanan.

"Terutama kepastian hukum di dalam menghadapi praktik-praktik koruptif, penyelundupan maupun juga tindak pidana lainnya yang menyasar kepada seluruh lapisan masyarakat seperti kasus-kasus tindak pidana judi online," katanya.

3. Penguatan kolaborasi dan stabilitas kunci menuju Indonesia Emas

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan di kantor Kemenko Polkam, Jakarta Pusat. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Budi Gunawan mengatakan, penguatan kolaborasi dan stabilitas menjadi poin kunci untuk mewujudkan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut disampaikan Budi saat menjadi narasumber pada Panel I Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024 dengan tema “Implementasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045,” di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024).

Dalam kesempatan itu, Budi memaparkan materi berjudul “Pengarahan Bidang Politik dan Keamanan”. Dia menguraikan pelajaran yang dapat diambil dari Piagam Madinah, sebuah dokumen yang mengatur kerukunan antara kaum Muslim, Yahudi, serta suku-suku lainnya untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan di wilayah Madinah.

Pelajaran utama yang disampaikan adalah bahwa stabilitas politik dan keamanan, merupakan prasyarat penting sebagai landasan bagi pembangunan nasional di berbagai peradaban.

“Menjaga stabilitas itu membutuhkan kerja sama di antara kita semua, karena tidak akan mungkin kita mampu menangani stabilitas ini, hanya salah satu atau satu institusi saja. Kita semua yang hadir di sini, memiliki tanggung jawab yang sama,” katanya.