Budiman: Gibran Secara Politik Terikat ke Megawati ketimbang Jokowi

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) sekaligus Aktivis 1998, Budiman Sudjatmiko buka suara soal peluang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Mantan politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu menuturkan, peluang Gibran maju sebagai cawapres tergantung kesanggupan capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Budiman menuturkan, sebagai kader PDIP, Gibran punya keterikatan secara politik dengan Megawati.
"Menurut saya ini sekali lagi tergantung dari apakah Prabowo sanggup. Karena seorang politisi yang punya anak politik, pasti punya cita-cita kan, ya, tapi ingat, Mas Gibran secara politik lebih terikat dengan Bu Megawati ketimbang Pak Jokowi, ya atau tidaknya (Gibran maju pada 2024) tergantung negoisasi Pak Prabowo dengan Bu Megawati," kata Budiman saat menghadiri acara HUT ke-72 Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2023) malam.
1. Prabowo perlu tanya ke Megawati
Budiman menuturkan, apabila nantinya Prabowo memutuskan untuk duet dengan Gibran, maka harus bertanya terlebih dahulu kepada Megawati, bukan Jokowi.
"Jadi by regulation, per regulasi tentu Mas Gibran dalam hal ini, ya, berarti Pak Prabowo. Kalau memang Pak Prabowo mau ambil Mas Gibran, bukan tanya pada bapaknya. Tapi tanya kepada ketum-nya, Bu Megawati Soekarnoputri," tutur dia.
2. Budiman wajarkan muncul persepsi putusan MK untuk dorong Gibran
Budiman lantas mewajarkan munculnya berbagai isu mengenai Putusan MK soal batas usia capres dan cawapres. Hanya saja, dia meyakini, Jokowi sebagai Presiden sekaligus orangtua Gibran tak ada niat memanfaatkan jabatannya untuk mengintervensi hakim konstitusi.
"Kalau ada penilaian dari sebagian orang bahwa ini untuk Mas Gibran, saya pikir itu suatu pendapat demokratis, tapi menurut saya, saya kok yakin Pak Jokowi adalah seorang pemimpin yang profetic. Profetic adalah seorang pemimpin yang punya visi misi mulia. Saya yakin beliau bukan orang yang akan memanfaatkan kemudahan atau peluang itu yang disediakan oleh konstitusi," ujar dia.
3. Jokowi curhat ke Yusril, sebut Gibran belum tentu mau jadi cawapres
Sementara, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, juga mengungkap isi pembicaraan dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo soal peluang Gibran maju pada Pilpres 2024 mendatang.
Pembicaraan keduanya terjadi jelang dikabulkannya gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal capres dan cawapres dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat membahas soal batas usia minimal capres dan cawapres dengan Yusril. Jokowi bertanya mengapa batas usia capres dan cawapres yang semula 35 tahun diubah menjadi 40 tahun.
Adapun terkait batas usia sebenarnya sempat diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2003 yang kemudian dicabut setelah UU Nomor 42 Tahun 2008 diundangkan. Namun, dalam dua produk hukum tersebut, usia batas minimal capres dan cawapres adalah sama, yakni 35 tahun. Kemudian, melalui UU Nomor 7 Tahun 2017 ketentuan tersebut diubah. Batas usia capres dan cawapres ditetapkan paling rendah 40 tahun.
"Pak Jokowi bertanya, 'kenapa prof alasannya kok sekarang jadi 40, dulu 35?' Ya saya bilang barangkali yang mengusulkan terinspirasi kepada Rasulullah saya bilang. Nabi Muhammad SAW, saya bilang, waktu di Goa Hira pada waktu 40 tahun diangkat jadi nabi. Terus Pak Jokowi ngakak ketawa," kata Yusril dalam diskusi Lembaga Survei KedaiKOPI di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023).
Yusril lantas menegaskan, dalam pembicaraan itu, Jokowi memastikan, dirinya tak mengintervensi gugatan di MK soal batas usia capres dan cawapres.
Jokowi juga menyebut, Gibran belum tentu mau jadi cawapres bila gugatan itu memungkinkannya maju di Pilpres 204.
"Hanya pada waktu itu, beliau mengatakan, ya biarkan saja, ini juga bukan agenda saya kok, Mas Gibran belum tentu mau (maju cawapres), jawabnya seperti itu," imbuh Yusril.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.