Isu Gibran Cawapres Prabowo, PDIP Yakin Kadernya Gak Akan Tolah-Toleh

Jakarta, IDN Times - Isu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menjadi pendamping Prabowo Subianto semakin menguat, setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa mereka yang sedang atau sudah pernah menjabat kepala daerah boleh mengikuti pemilihan presiden meski belum berusia 40 tahun.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, meyakini semua kader tidak akan tolah-toleh ke pihak lain selama masih memiliki kesadaran ideologis partai.
"Ya kami percaya bahwa yang namanya kader PDI perjuangan, itu selama punya kesadaran ideologis, kesadaran terhadap masa depan, kesadaran terhadap perjuangan partai, semangat gotong royong yang kita miliki. Semua tidak akan tolah-toleh, itu yang namanya kader PDI perjuangan," ujar Hasto di Jakarta, Senin (16/10/2023).
1. PDIP tak ingin berandai-andai

Menurutnya, PDIP tidak mau beranda-andai mengenai Gibran akan maju sebagai bacawapres Prabowo di Pilpres 2024. Dia menegaskan, saat ini Gibran merupakan kader PDI Perjuangan.
"Maka, tidak usah berandai-andai, maka nanti kami pun akan ngobrol ngobrol dengan Mas Gibran, ya sama sebagai satu saudara seperjuangan di PDI Perjuangan," ucap dia.
2. PDIP yakin mental Gibran tidak mudah digoyah

Dalam kesempatan itu, Hasto menyebut dinamika politik saat ini sudah tinggi. Dia mengatakan, ada pihak yang sangat agresif menawarkan sesuatu kepada semua pihak yang diinginkan.
"Ini kan diperlukan kesiapan mental juga, karena berbagai tawaran-tawaran. Tapi, di sini kekokohan dalam prinsip setiap kader, itu selalu akan diuji, maka yang namanya kader itu mendapatkan tugas secara bertingkat," kata dia.
"Ada tugas dan kami percaya bahwa hal-hal tersebut dimiliki oleh kader kader PDI perjuangan, termasuk Mas Gibran," sambungnya.
3. Respons Jokowi soal isu Gibran jadi bacawapres
Presiden Joko "Jokowi" Widodo merespons isu Gibran menjadi bacawapres dengan menyatakan kalau itu bukan menjadi urusannya. Sebab, pasangan capres-cawapres itu berada di ranah partai politik.
"Pasangan capres dan cawapres itu ditentukan oleh partai politik atau gabungan partai politik, jadi silakan tanyakan saja ke partai politik, itu wilayah parpol, dan saya tegaskan saya tidak mencampuri urusan penentuan capres atau cawapres," ujar Jokowi dalam pernyataannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/10/2023).